Menurut penggagas Program Indonesia Mengajar, Anies Baswedan, para sarjana ini akan mengajar di SD di daerah-daerah pelosok yang kekurangan guru.
“Dalam sebuah studi, diketahui bahwa selama ini banyak daerah yang kekurangan tenaga pengajar, sementara di kota malah terjadi kelebihan tenaga pengajar,” kata Anies dalam seminar e-career yang diselenggarakan oleh Universitas Airlangga, Surabaya seperti dikutip dalam siaran pers Indonesia Mengajar, Senin (12/7).
Anies menjelaskan bahwa tenaga pengajar yang dikirim tersebut tidak akan hanya menjadi pendidik di kelas saja. “Mereka harus mampu menjadi pendidik yang mampu menginspirasi anak-anak di daerah untuk tak berhenti bermimpi melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” kata Rektor Universitas Paramadina ini.
Dalam seminar tersebut, Anie juga menjelaskan bahwa fungsi pendidikan tak hanya untuk mencerdaskan anak bangsa. “Pendidikan juga menjadi eskalator ekonomi seseorang dalam masyarakat,” ujarnya.
Persyaratan umum untuk mendaftar dalam program ini adalah memiliki gelar Sarjana (S1) dan berusia maksimal 25 tahun. Selain itu, pendaftar diwajibkan memiliki indeks prestasi komulatif (IPK) minimal 3 dari skala 4, berprestasi di bidang akademik dan non-akademik, serta bersemangat untuk mengabdi dan mengajar di daerah.
Bagi yang tertarik dan memenuhi persyaratan, Indonesia mengajar telah membuka pendaftaran secara online melalui situsnya, www.indonesiamengajar.org. Pendaftaran akan ditutup pada 30 Juli 2010.
Pingit Aria