INFO NASIONAL – Dalam sistem pendidikan nasional, proses pembelajaran yang berkualitas memerlukan guru yang kompeten dan jumlah yang memadai. Untuk itu, upaya antisipasi terhadap potensi kekurangan guru harus menjadi prioritas agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik. Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, mengingatkan pentingnya mengatasi potensi kekurangan guru dalam sistem pendidikan Indonesia.
“Proses pembelajaran harus bisa berlangsung secara berkelanjutan, karena itu sejumlah potensi yang menghambat, seperti kekurangan guru, harus segera diatasi," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa 5 September 2023.
Menurut data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Indonesia saat ini memiliki sekitar 3,3 juta guru di sekolah negeri. Namun, pada tahun 2024, diperkirakan Indonesia akan menghadapi kekurangan sekitar 1,3 juta guru karena pensiunnya banyak guru yang sudah memasuki masa pensiun.
Upaya untuk mengatasi kekurangan guru sudah dilakukan melalui rekrutmen reguler dan langkah-langkah akselerasi, termasuk platform Ruang Telenta Guru yang menyediakan wadah bagi guru honorer yang memiliki kualifikasi dan kompetensi. Platform ini diharapkan dapat mengakomodir kebutuhan guru di luar masa rekrutmen resmi.
Lestari menekankan pentingnya langkah konkret dari pemerintah untuk memastikan bahwa potensi kekurangan guru dapat segera diatasi sehingga proses pembelajaran berjalan sesuai rencana. Ia berharap bahwa pemenuhan jumlah guru yang kurang dapat dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Potensi kekurangan guru harus menjadi perhatian serius semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan untuk memastikan kelancaran proses belajar mengajar di Indonesia. Kesinambungan proses pembelajaran adalah bagian integral dari upaya membangun sumber daya manusia yang kompeten dan berkarakter kuat, yang pada gilirannya akan mendukung kemajuan bangsa ini. (*)