TEMPO Interaktif, Jakarta - Rapat Kerja Rancangan Undang-Undang Rahasia Negara antara Komisi Hukum DPR dengan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono diwarnai keributan. Dua anggota Komisi Pertahanan nyaris bentrok di ruang sidang.
Kedua anggota tersebut adalah Ketua Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi Ali Mochtar Ngabalin dengan Ketua Fraksi Partai Demokrat Syarifuddin Hassan. Pertengkaran bermula dari pernyataan Ali Mochtar yang dianggap merendahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono oleh Syarifuddin.
Ali Mochtar, saat menyampaikan pendapatnya, mengatakan pemerintah tak menghargai DPR karena menarik Rancangan Undang-Undang Rahasia Negara dari DPR. Penarikan tersebut otomatis membuat pembahasan rancangan undang-undang tersebut mandeg.
"Akan kau temui pemimpin yang telinganya tipis dan tanpa mempertimbangkan moral," kata Ali Mochtar. Ia juga sempat membanting draf rancangan undang-undang rahasia negara dan mengatakan ingin merobek surat presiden tentang pembahasan rancangan undang-undang tersebut.
Syarifuddin Hassan, yang berbicara kemudian, segera merespon pernyataan Ali Mochtar. Ia mengatakan orang yang beradab tidak akan mengungkapkan kata-kata kasar. "Anda tidak tepelajar karena menggunakan kata-kata tidak beradab yang ditujukan kepada presiden," kata Syarifuddin.
Mendengar jawaban Syarif, Ali Mochtar berdiri dari duduknya dan meminta Syarifuddin diam. Ia meminta Ketua Komisi Theo Sambuaga tak mengizinkan Syarifuddin berbicara. Namun Theo justru meminta Ali Mochtar diam. Ia mengancam akan mengusir Ali Mochtar.
Namun Ali Mochtar justru mendatangi kursi Syarifuddin, yang berada sekitat 30 meter di depannya. Ia melewati kursi Ketua Komisi Pertahanan dan langsung menuju Syarifuddin. Keduanya nyaris bentrok fisik namun dipisahkan beberapa anggota dewan lainnya.
Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, yang mewakili pemerintah dalam rapat kerja ini, hanya melihat aksi kedua anggota dewan tersebut tanpa berkomentar. Syarifuddin meninggalkan ruang sidang tak lama setelah peristiwa tersebut, adapun Ali Mochtar kembali duduk di tempatnya.
DWI RIYANTO AGUSTIAR