TEMPO.CO, Jakarta -- Presiden Joko Widodo kembali menyampaikan salam perpisahannya kepada masyarakat setelah dua periode menjabat sebagai presiden. Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam kunjungannya ke Sumatera Utara pada Selasa, 10 September 2024.
Presiden menyambangi Pasar Delimas Raya, Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Presiden tiba sekitar pukul 08.30 WIB. Kepala negara kemudian berinteraksi dengan masyarakat dan pedagang di pasar tersebut menggunakan megafon. "Bapak/Ibu sekalian yang saya hormati, selamat pagi," ujar Presiden seperti dikutip dari siaran pers kepresidenan https://www.presidenri.go.id/ pada Selasa, 10 September 2024.
Presiden Jokowi meninjau harga sejumlah komoditas seperti bawang merah, cabai, hingga bahan pokok lainnya. Menurut Presiden, harga sejumlah komoditas cukup baik, mulai dari bawang merah, bawang putih, hingga cabai merah. Dia juga mengatakan, produksi barang-barang kebutuhan sekarang ini semakin baik. "Semakin banyak juga sehingga harganya menjadi turun. Ini patut kita syukuri bersama,” ujar Presiden.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden berpamitan kepada warga. "Sebulan lagi saya sudah tidak menjabat sebagai presiden," katanya. Dia juga menyampaikan permohonan maaf atas sejumlah kebijakan yang dia buat selama kepemimpinannya, termasuk kebijakan yang tidak berkenan di hati masyarakat. "Mohon maaf apabila ada kebijakan-kebijakan yang kurang berkenan di hati Bapak/Ibu sekalian," ujarnya.
Bukan kali pertama Presiden Jokowi menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat. Belum lama ini Jokowi juga berpamitan ketika berkunjung ke Surabaya pada 6 September 2024. Kepala negara itu berpamitan ke masyarakat ketika mengunjungi Pasar Soponyono, Rungkut, Surabaya. "Ini ke masyarakat, sambil pamit. Bulan depan sudah purnatugas," ujar Presiden, Jumat, 6 September 2024.
Presiden dalam pidato kenegaraannya di sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada Jumat, 16 Agustus 2024, meminta maaf kepada rakyat Indonesia. Presiden di gedung DPR/MPR Jakarta mengatakan, 10 tahun masa pemerintahannya bukanlah waktu yang cukup untuk mengurai semua permasalahan bangsa.
Ini adalah pernyataan permintaan maaf Presiden Jokowi kedua dalam rentang satu bulan terakhir. Pada awal Agustus lalu pada acara zikir dan doa kebangsaan di Istana Merdeka, Presiden Jokowi juga meminta maaf dalam pidatonya.
Pilihan Editor: