TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto kembali menyita perhatian publik melalui pidatonya pada penutupan Rapimnas Partai Gerindra di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada 31 Agustus 2024.
Dalam pidatonya, Ketua Umum Partai Gerindra itu mengangkat sejumlah isu pandangannya terhadap dinamika politik Indonesia dalam pemerintahannya mendatang. Mulai dari sindiran terhadap para pengkritik pemerintahan melalui podcast, keberlanjutan kabinet, hingga menyinggung kembali nilai 11 dari 100 yang diberikan Anies Baswedan saat debat calon presiden.
Sindir Orang Pintar di Podcast
Dalam Rapimnas Gerindra di GBK, Prabowo Subianto menyindir orang-orang pintar yang kerap berbicara di podcast, khususnya yang membahas hubungan dirinya dengan Presiden Jokowi. Dalam pidatonya pada Penutupan Rapimnas, Prabowo menekankan pentingnya kerukunan antar pemimpin.
"Maaf orang pintar yang banyak bicara di podcast. Saya hormat memang hormat. Tapi budaya bangsa kita turun temurun ingin pemimpinnya rukun. Kalian suka nggak pemimpin rukun kayak begini? Berbeda kan gapapa. Memang ngeri-ngeri sedap," ujar Prabowo, menyiratkan ketidaksukaannya terhadap narasi yang dibangun di beberapa podcast terkait hubungan dirinya dengan Jokowi.
Ia mengingatkan bahwa budaya bangsa Indonesia menginginkan para pemimpinnya untuk rukun, meskipun terdapat perbedaan pandangan.
Keberlanjutan Jajaran Menteri Jokowi
Prabowo juga menyinggung tentang keberlanjutan sebagian jajaran menteri dari kabinet Indonesia Maju dalam kabinetnya nanti. Ia mengakui bahwa beberapa menteri yang dipilih oleh Presiden Jokowi adalah orang-orang hebat yang layak untuk tetap berada dalam kabinetnya.
"Karena Bapak Jokowi milih orang-orang hebat maka sebagian dari mereka ke kabinet saya nanti ini," kata Prabowo.
Selama masa jabatannya sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo mengamati kinerja para menteri Jokowi, khususnya ketika mereka harus mendampingi Jokowi dalam kunjungan dinas ke daerah. Bahkan beberapa dari mereka gugup, sehingga ada yang datang lebih awal ke lokasi peninjauan ketimbang pergi satu pesawat dengan Jokowi.
"Kalau diajak beliau (Jokowi), waduh ini enggak bisa tidur. Di pesawat itu 5 jam terbang, 5 jam diskusi. Jadi, itu alasan kalau Bapak ajak mereka itu alasan 'Bapak Presiden kami jemput di Merauke," kata Prabowo.
Meski begitu, Prabowo menilai bahwa para menteri tersebut bekerja untuk kepentingan bangsa, dan oleh karena itu ia berencana untuk mempertahankan beberapa di antaranya dalam kabinetnya mendatang.
Singgung Kembali Nilai 11 dari 100
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo Subianto kembali mengungkit nilai 11 dari 100 yang diberikan oleh Anies Baswedan dalam debat calon presiden pada Pilpres 2024. Meskipun Prabowo berulang kali menegaskan bahwa ia tidak menyimpan dendam, topik ini tetap menjadi perhatian dalam pidatonya.
"Udah... udah..., sekarang tidak boleh nyindir-nyindir lagi. Jangan ada yang nyebut angka 11 ya. Jangan. Jangan! Nggak boleh, nggak boleh," kata Prabowo di hadapan para kader Gerindra.
Meski begitu, Prabowo juga menekankan bahwa rakyat membutuhkan pemimpin yang mampu bersatu dan bekerja sama demi kepentingan bangsa. Ia mengingatkan bahwa meskipun terdapat perbedaan dan kesalahan di masa lalu, pemimpin harus fokus pada kerukunan dan kerja sama untuk masa depan.
PUTRI SAFIRA PITALOKA | HENDRIK YAPUTRA | NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI
Pilihan Editor: Lagi-lagi Prabowo Ungkit Soal Nilai 11 dari 100, Kenapa?