Adapun Anies bersama Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berziarah ke makam Pangeran Diponegoro didampingi oleh istrinya masing-masing beserta rombongan saat kampanye pemilihan presiden dan wakil presiden atau Pilpres 2024.
Mereka disambut juru kunci sekaligus generasi kelima Pangeran Diponegoro, Raden Hamzah Diponegoro.
Anies kemudian menjelaskan alasannya berziarah ke makam Pangeran Diponegoro bersama Cak Imin. Menurut Anies, jejak langkah dan perjuangan Pangeran Diponegoro memberikan inspirasi bagi seluruh anak bangsa Indonesia.
"Pangeran Diponegoro ini adalah inspirasi perjuangan yang ketika beliau bergerak bukan hanya menggerakkan pasukannya, tapi juga seluruh rakyat tanah Jawa pada waktu itu, untuk memilih menjadi bagian dari gerakan perlawanan," ujar dia.
Anies diketahui pernah menerima Pusaka Tongkat Cakra Pangeran Diponegoro dari Pemerintah Belanda saat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Penyerahan pusaka itu bersifat rahasia karena banyaknya kolektor yang memburu tongkat tersebut untuk disimpan secara pribadi.
Adapun Anies memberikan pernyataannya melalui kanal YouTube nya setelah dipastikan tak ikut dalam pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024.
Dalam video berdurasi 14 menit tersebut, Anies mengomentari banyak hal, mulai dari penyesalan tak ikut pilkada, putusan Mahkamah Konstitusi (MK), gerakan masyarakat, hingga niat mendirikan partai politik.
MAULANI MULIANINGSIH | TEMPO
Pilihan Editor: Setelah Anies Gagal Maju Pilkada 2024: Dari Penyesalan hingga Rencana Bikin Partai