TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Andalas, Elwi Danil, memuji 20 calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) yang mengikuti seleksi tes wawancara di Kementerian Sekretariat Negara. Dia menilai mereka semua orang-orang terbaik yang ada di Indonesia saat ini.
"Mereka adalah orang-orang terbaik di antara yang ada. Cuma kita tidak boleh memilih semuanya, harus saring dengan berbagai kriteria," ucap Elwi saat ditemui di Gedung 3, Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu, 18 September 2024,
Seleksi tes wawancara Capim KPK berlangsung selama dua hari, Selasa-Rabu, 17-18 September 2024. Panitia seleksi membagi peserta menjadi 10 orang per hari untuk menjalani tes wawancara.
Elwi merupakan satu dari sembilan orang yang dipilih menjadi panitia seleksi Capim KPK. Dia bertugas untuk melaksanakan seleksi hingga lima orang pimpinan lembaga antirasuah itu terpilih di Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Panitia Seleksi, Muhammad Yusuf Ateh. Dia menilai akan sulit untuk memangkas 20 Capim KPK menjadi 10 nama. Sebab, seluruh jawaban dan tanggapan yang diberikan ketika tes wawancara dinilainya banyak yang cocok.
"Berat nih, kelihatannya ketat sekali, banyak yang bagus," ucap Ateh, sembari menyebut, "Pasti akan ada voting ini, karena kan kita (panitia seleksi) semua beda latar belakang dan pandangan," ujar Ateh.
Soal proses seleksi Capim KPK, tes wawancara akan menggugurkan sebanyak 10 orang. Pansel KPK bakal memilih 10 orang terbaik, dengan penilaian seputar komitmen, rekam jejak, latar belakang dan visinya untuk KPK di masa depan.
Setelah 10 orang lulus tes wawancara, panitia seleksi bakal melaporkan daftar tersebut ke Presiden Joko Widodo pada pekan pertama Oktober 2024. Selanjutnya, presiden menyerahkan 10 nama itu ke DPR untuk dipilih lima orang sebagai pimpinan KPK yang baru.
Pilihan Editor: Panelis Tanya Pahala Nainggolan Soal Kontribusinya Atas Kehancuran KPK