TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Deddy Yevri Sitorus menyebut belum ada pembahasan internal di partainya soal Pilkada Jakarta, termasuk siapa calon yang akan diusung. Menurut dia, keputusan partai itu bisa keluar hingga menit akhir menjelang pendaftaran ditutup.
"Bisa jadi satu menit sebelum 27 Agustus, jadi bersabar," katanya ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu, 31 Juli 2024.
Ia mengatakan, belum dibahasnya rencana partai banteng itu untuk Pilkada Jakarta lantaran ada kerumitan dibanding daerah-daerah lain. Begitu pula dengan yang terjadi di Jawa Tengah.
Deddy menyebut, ada potensi cawe-cawe dari kelompok lain di luar kontestan pemilu. Namun, dia tidak mengungkap siapa sosok yang terlibat campur tangan itu.
Selain itu, ujarnya, pilihan PDIP untuk Pilkada Jakarta tak mudah. "Konfigurasi agak sulit, pilihan terbatas. Sehingga kami masih menunggu, melihat situasi," ucap Deddy.
Dia berujar bahwa partainya masih rutin berkomunikasi secara informal dengan Anies Baswedan. Namun, ujarnya, pembahasan resmi internal partai ihwal calon yang bakal diusung di Jakarta belum pernah dibahas.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Puan Maharani mengatakan peluang partainya mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 terbuka cukup lebar. Saat ini, Puan mengatakan PDIP sedang menimbang-nimbang para calon yang akan diusung di Pilkada DKI, termasuk Anies.
"Mungkin saja," kata Puan di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta pada Kamis, 25 Juli 2024. Puan kemudian ditanya soal apakah peluang pengusungan Anies berada di atas 50 persen.
"Bisa di atas, bisa di atas banget," ujar putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu.
NOVALI | SULTAN ABDURRAHMAN
Pilihan Editor: Alasan PKB Usung Acep Adang Ruhiat sebagai Bacawagub di Pilgub Jabar