TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengklaim sejak menjabat 2022 lalu, ia telah melakukan renovasi sekolah namun secara bertahap.
"Langsung saya push semua sekolah, fasilitas, sarana-prasarana milik Pemda diperbaiki," kata Heru di SDN Cideng 07, Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa, 30 Juli 2024.
Heru menjawab kritikan yang sebelumnya disampaikan anggota DPRD DKI dari Fraksi Gerindra Munir Arsyad yang menyebut masih ada puluhan gedung sekolah di jenjang SMP dan SMA di Jakarta perlu direnovasi.
Pernyataan itu disampaikan Munir dalam rapat penyampaian pandangan umum fraksi terhadap raperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD (P2APBD) tahun 2023 di Kantor DPRD DKI Jakarta pada Senin, 29 Juli 2024.
Menurut Heru, Pemerintah Provinsi DKI pada 2023 telah memperbaiki 17 sekolah, sedangkan pada 2024 ada 19 sekolah. Adapun pada 2025, Heru mengatakan bakal ada 15 sekolah dengan skala prioritas yang diperbaiki.
Mantan Wali Kota Jakarta Utara itu mengatakan, sebelum dirinya menjabat sebagai Pj Gubernur baru ada rehabilitasi 3 sekolah. "Maka ini sudah normal. Anggaran yang ada saya push, salah satunya bangun SD sampai SMA," kata dia.
Menurut dia, Pemprov sudah hampir 100 persen menyelesaikan target rehabilitasi sekolah jika ada 42 data yang diklaim DPRD. "Ya kami sudah mendekati," ucapnya.
Pria yang juga menjabat Kepala Sekretariat Presiden itu berharap tidak hanya sekolah yang direhabilitasi. Termasuk pasar, kantor dinas ikut diperbaiki.
"Seperti Dinas Perhubungan sejak saya masuk sampai sekarang gedungnya belum diperbaiki. Rencananya 2025," ujar dia.
Sebelumnya Munir menyoroti sekolah-sekolah di wilayah padat penduduk yang dinilai tidak layak. "Masih banyaknya gedung sekolah yang perlu direhabilitasi. Permasalahan lain kurangnya jumlah SMP hingga SMA atau SMK yang dikelola oleh pemerintah tidak bisa menampung anak warga Jakarta," tuturnya.
Menurut dia layanan pendidikan di DKI Jakarta masih miris karena kekurangan sekolah. Munir meminta Pemprov merenovasi gedung sekolah yang rusak dan meminta jika perlu dilakukan penambahan gedung atau ruang kelas sesuai kebutuhannya.
Dalam rapat itu Munir juga menanyakan kenapa tidak dilakukan renovasi kepada bangunan sekolah yang rusak berat. Menurut dia masih ada 26 gedung yang masuk kategori harus direhabilitasi berat dan 16 gedung rehabilitasi total. Atau ada 42 sekolah yang seharusnya menjadi perhatian Pemprov.
"Bagi kami ini menunjukkan belum ada perencanaan yang matang dalam penggunaan anggaran yang telah tersedia," kata dia.
Pilihan Editor: Soal Dana BOS Dipakai Bangun Gedung Tanaman Hidroponik, Disdik DKI: Boleh karena Sarana Prasarana