Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eksploitasi Mahasiswa Lewat Ferienjob, Beranda Perempuan dan Beranda Migran Beri 11 Tuntutan

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Ilustrasi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau human trafficking. REUTERS/Maxim Shemetov
Ilustrasi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau human trafficking. REUTERS/Maxim Shemetov
Iklan

Beranda Perempuan mendampingi RM dan 8 mahasiswa korban dari Unja lainnya sebagai saksi atas laporan kasus TPPO. Dugaan TPPO dilaporkan oleh mahasiswa korban dari Universitas Sebelas Maret, mereka mengalami kondisi kerja yang buruk, beban kerja berat dan jam kerja panjang selama di Jerman.

Dua agensi di Indonesia yang menjadi aktor di balik TPPO ini adalah PT CV-GEN dan PT Sinar Harapan Bangsa (SHB). Agensi ini menggandeng universitas-universitas dengan klaim bahwa Ferienjob merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MKBM). Mereka menawarkan akan memberikan dana program tanggung jawab sosial untuk kampus. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

PT SHB berperan mengurus dokumen, mendapatkan surat penerimaan dari perusahaan di Jerman (Letter of Acceptance), kontrak kerja dari perusahaan, working permit, hingga pengajuan visa ke otoritas Jerman. Mahasiswa yang telah lolos seleksi lantas disalurkan melalui agen Runtime, RAJ dan Brisk di Jerman untuk bekerja di perusahan-perusahan penempatan. 

Proses pemberangkatan menjebak mahasiswa dalam jeratan utang, melalui skema dana talangan. Mahasiswa dibebankan utang biaya tiket pesawat dengan harga dua kali lipat dari harga normal. Ditambah 5 persen bunga dan pinjaman untuk biaya akomodasi. 

Jika dihitung totalnya, mahasiswa harus membayar sekitar Rp 30 sampai Rp 50 juta. Utang inilah harus dibayar dengan cara dicicil dari upah mahasiswa setelah bekerja.

Pada kenyataannya di Jerman, mahasiswa harus bekerja kasar. Mulai dari pelayan restoran, menyortir paket, mengemas dan mengantar paket. Mereka dipekerjakan di beberapa perusahaan yang kekurangan tenaga kerja fisik seperti restoran cepat saji, kafe, perusahan pengiriman barang, dan lokapasar atau e-commerce. Artinya, jenis-jenis pekerjaan ini sama sekali tidak berhubungan dengan konsentrasi kuliah mahasiswa.

Selain itu, mahasiswa juga mendapatkan tekanan dan intimidasi terus-terusan. Bahkan, beberapa korban mendapat somasi dari agensi karena tak mampu membayar utang.

Salah satu mahasiswa dari Institut Kesehatan Deli Husada dikeluarkan setelah melaporkan kasus yang menimpanya ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jerman. Tak hanya itu, salah satu mahasiswa dari Universitas Binawan diistirahatkan sementara atau cuti karena tidak membayar dana talangan. Di luar itu, banyak korban yang belum berani menyuarakan kasus karena tekanan-tekanan dan tidak adanya jaminan keamanan jika melapor.

Meskipun polisi telah menetapkan lima tersangka dari PT SHB dan PT CV-GEN, Beranda Perempuan serta Beranda Migran menegaskan kasus ini harus diusut hingga ke akarnya. "Ribuan korban kasus ini masih berstatus mahasiswa. Mereka terjebak pada program magang bodong ini, karena ada campur tangan dari universitas di mana tempat mahasiswa menuntut ilmu," sebagimana dikutip dalam keterangan resminya pada Senin, 25 Maret 2024.

Dalam kasus ini, mahasiswa telah diperlakukan sebagai objek percobaan pendidikan untuk mencukupi kebutuhan tenaga kerja manual di Jerman. Fakta ini dinilai merupakan cerminan dari sistem pendidikan Indonesia yang menempatkan universitas sebagai mesin pencetak tenaga kerja murah.

"Dengan program magang ini, universitas justru berperan menjadi promotor perdagangan mahasiswa. Universitas telah abai dan lalai dalam menjamin keamanan dan perkembangan proses belajar mahasiswa." 

Beranda Perempuan dan Beranda Migran menyatakan, universitas seharusnya juga mempertanggungjawabkan kebijakan dan program yang diberlakukan kepada mahasiswa korban.

Di sisi lain, program MBKM disebut membuka celah yang membuat mahasiswa jadi sasaran empuk para sindikat perdagangan orang. "Dengan dalih mempersiapkan mahasiswa untuk masuk ke dunia kerja, pemerintah justru melanggengkan komodifikasi mahasiswa sebagai tenaga siap pakai sangat rentan untuk dieksploitasi."

Pilihan Editor: Apa itu Ferienjob, Program Kerja yang jadi Wadah Perdagangan Mahasiswa Indonesia di Jerman

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jerman Disebut Hentikan Sementara Ekspor Senjata ke Israel

19 jam lalu

Kendaraan Marder dibuat oleh produsen senjata Jerman Rheinmetall tetapi menggunakan amunisi buatan Swiss. Swiss membatasi re-ekspor bahan perang tersebut ke zona konflik. Permintaan Jerman dijawab negatif dengan mengacu pada netralitas Swiss dan kriteria penolakan wajib dari undang-undang materi perang. Foto : Militaryleak
Jerman Disebut Hentikan Sementara Ekspor Senjata ke Israel

Izin ekspor senjata yang diterbitkan Jerman pada tahun ini mengalami penurunan dengan total hanya 14.5 juta euro.


Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

1 hari lalu

Ilustrasi TPPO. Shutterstock
Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).


Modus TPPO ke Kamboja, Korban Diiming-imingi Kerja di Perusahaan atau Restoran dengan Gaji Besar

1 hari lalu

Polres Bandara Soekarno-Hatta  membongkar Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ke Serbia, Ahad 24 Maret 2024. FOTO: Tempo/Ayu Cipta
Modus TPPO ke Kamboja, Korban Diiming-imingi Kerja di Perusahaan atau Restoran dengan Gaji Besar

Para calon pekerja migran ilegal itu mengaku mendapatkan tawaran pekerjaan di Kamboja sebagai karyawan perusahaan dan pramusaji.


Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

3 hari lalu

Ilustrasi TPPO. Shutterstock
Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

Sejumlah warga Kabupaten Sukabumi menjadi korban TPPO dan disekap di Myanmar. Mereka dijanjikan bekerja di bisnis kripto di Thailand.


WNI Bekerja Jadi Scammer Online di Myanmar, Migrant Care Minta Pemerintah Efektifkan Gugus Tugas TPPO

4 hari lalu

Direktur Eksekutif Migrant Care Indonesia Wahyu Susilo. ANTARA
WNI Bekerja Jadi Scammer Online di Myanmar, Migrant Care Minta Pemerintah Efektifkan Gugus Tugas TPPO

Migrant Care mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan preventif setelah ramai kasus TPPO di Myanmar.


Kemenlu Jekaskan Mekanisme Pemulangan WNI Korban TPPO di Luar Negeri

4 hari lalu

Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kemenlu Jekaskan Mekanisme Pemulangan WNI Korban TPPO di Luar Negeri

Kemenlu mengatakan terdapat dua mekanisme pemulangan WNI korban TPPO di luar negeri. Tidak selalu jadi korban TPPO.


Fakta WNI Jadi Korban TPPO di Myanmar: Kerja 15 Jam, Dipukul dan Disetrum

4 hari lalu

Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar menunjukkan cuplikab percakapan. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Fakta WNI Jadi Korban TPPO di Myanmar: Kerja 15 Jam, Dipukul dan Disetrum

Sejumlah Sukabumi dikonfirmasi menjadi korban TPPO atau perdagangan orang di Myanmar.


Pemerintah Dinilai Lamban Tangani WNI Korban TPPO di Myanmar

4 hari lalu

Keluarga korban dugaan tindak pidana perdagangan orang bersama pengacara dari Lembaga Bantuan Hukum Semarang setelah melapor di Kepolisian Daerah Jawa Tengah pada Selasa, 11 September 2024.Foto: dokumentasi LBH Semarang
Pemerintah Dinilai Lamban Tangani WNI Korban TPPO di Myanmar

Pluhan warga Indonesia yang diduga menjadi korban TPPO saat ini tersandera di Myanmar. Mereka dipekerjakan secara paksa dan mendapat siksaan.


Mahasiswi Unsoed Laporkan Kekerasan Seksual, Polresta Banyumas Periksa 10 Orang

4 hari lalu

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan, Bakorwil III Jateng, Waka Polsek Purwokerto Utara, Pembina UPL MPA Unsoed, anggota UPL MPA dan mahasiswa, dalam acara pelepasan tim Ekspedisi Soedirman VI yang terdiri dari tiga mahasiswa yang tergabung dalam Unit Pandu Lingkungan mahasiswa Pecinta Alam (UPL MPA). dok/unsoed.ac.id KOMUNIKA ONLINE
Mahasiswi Unsoed Laporkan Kekerasan Seksual, Polresta Banyumas Periksa 10 Orang

Polresta Banyumas telah memeriksa 10 orang dalam kasus kekerasan seksual yang dilakukan terhadap mahasiswi Unsoed.


Bebas Visa Sesama ASEAN, Ini Rute yang Kerap Dipakai Mengirim WNI ke Myawaddy Myanmar

5 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Bebas Visa Sesama ASEAN, Ini Rute yang Kerap Dipakai Mengirim WNI ke Myawaddy Myanmar

Sejumlah WNI diduga terjebak menjadi pekerja online scammer di wilayah konflik Myawaddy Myanmar.