TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPR Puan Maharani menyinggung soal kemeriahan pemilihan umum atau Pemilu 2024. Puan menyebut sejak awal kampanye pada 28 November 2023 ada banyak bentuk kemeriahan yang dilakukan oleh calon legislatif atau caleg.
“Hingga hari ini kita menyaksikan kemeriahan calon dalam pemilu 2024, baliho, spanduk, umbul-umbul terpasang di setiap tempat. Ada yang dipaku pada pohon-pohon, bergantungan pada pagar-pagar jalan, bahkan ada yang sampai pagarnya roboh,” kata Puan dalam Pidato Sidang Paripurna Penutupan Masa Persidangan III Tahun Sidang 2023-2024, di Kompleks Senayan, Jakarta, pada Selasa, 6 Februari 2024.
Selain itu, Puan juga menyinggung soal kreativitas para calon legislatif itu dalam menggaet pemilih pada Pemilu 2024. Puan menyinggung gaya caleg yang kreatif memasang aneka foto saat kampanye.
“Ada yang gambar kartun, gambar animasi, foto diri masih muda, dan berbagai citra diri zaman now,” kata dia.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP itu menyebut fenomena itulah yang menjadi kemeriahan kampanye pada Pemilu 2024. Dia menyebut segala cara telah dilakukan, tinggal menunggu garis tangan atau keberuntungan.
“Segala upaya campur tangan dan buah tangan sudah dilakukan, tinggal garis tangan. Semoga kita semua terpilih kembali, Amin,” kata Puan sembari diikuti anggota rapat.
Dalam pidatonya, Puan juga menegaskan bahwa DPR memberikan perhatian besar terhadap penyelenggaraan Pemilu agar sesuai dengan amanah konstitusi. Menurut dia, hak rakyat dalam menentukan pilihan mesti dijamin.
“Inti dari pemilu adalah rakyat menggunakan haknya, menjalankan kedaulatannya untuk memilih pemimpin dan wakil-wakilnya. Hak rakyat untuk memilih secara bebas. Negara tidak boleh mengurangi haknya dalam menjalankan kekadulantannya, harus diberikan kebebasan seluas luasnya bagi rakyat untuk memilih sesuai hati nuraninya,” kata Puan.
Menurut Puan, politik dalam demokrasi juga bisa menampilkan banyak wajah. Dia menyebut politik bisa membebaskan, mendominasi, membenarkan segala cara, dan politik perdamaian.
“DPR RI berkomitmen untuk menegakkan praktik demokrasi yang tetap menjaga persatuan bangsa, menjaga konstitusi, membangun cara berpolitik dan berdemokrasi yang semakin berkeadaban yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan,” kata Puan.
Pilihan Editor: Koalisi Masyarakat Sipil Desak KPU Transparan atas Informasi Publik