TEMPO Interaktif, Bandar Lampung: Menteri Dalam Negeri Mardiyanto dipastikan akan melantik pasangan Sjachroedin ZP—Joko Umar Said sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung. Kepastian pelantikan itu didapat setelah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Lampung menerima monogram yang memberitahukan keputusan presiden soal pengangkatan Sjachroedin sebagai Gubernur Lampung telah ditanda tangani dan telah turun perintah untuk mempersiapkan prosesi pelantikan, pada Selasa (02/06). “Menteri Dalam Negeri sudah memerintahkan kami untuk menyiapkan pelantikan gubernur besok,” kata Gufron Azis Fuadi, wakil ketua DPRD Lampung, Senin (1/6).
DPRD Lampung, kata Gufron, sudah menggelar rapat panitia musyawarah yang mengagendakan rapat paripurna pelantikan gubernur Lampung. Rapat itu dipimpin oleh Ketua DPRD Lampung, Indra Karyadi, yang sebelumnya telah berkirim surat ke menteri dalam negeri untuk membatalkan Sjachroedin sebagai gubernur Lampung terpilih. “Pelantikan itu pasti digelar Selasa besok. Kecuali jika presiden berubah pikiran membatalkan surat pengangkatan itu,” kata politisi dari Partai Keadilan Sejahtera itu.
Menurut monogram yang dikirim ke DPRD Lampung, Keppres pengangkatan Sjachroedin bernomor 42 tahun 2009 yang ditandatangani pada tanggal 29 Mei 2009 lalu. Pemberitahuan itu diterima Sekretariat DPRD Lampung, Senin (1/6) sekitar pukul 11.30 WIB dan langsung diperbanyak dan dibagikan ke peserta panitia musyawarah. Menurut Gufron, DPRD Lampung telah menyebar ribuan undangan pelantikan tersebut. “Undangan sudah disebar,” ujarnya.
Meski demikian, DPRD Lampung merasa kebingungan sebab saat dikonfirmasi ke Direktur Jenderal Kesatuan Kebangsaan Departemen Dalam Negeri, mengabarkan bahwa Keppres pengangkatan Sjachroedin belum ditanda tangani. “Kami juga bingung, kok misterius banget pemerinta pusat ini,” kata Gufron. DPRD Lampung juga telah menggelar gladi resik pelantikan Sjachroedin ZP—Joko Umar Said, Senin (1/6) siang tadi. Prosesi pelantikan Gubernur Lampung pertama yang dipilih secara langsung itu diperkirakan akan disaksikan sekitar 6 ribu warga Lampung.
Semenatara itu Sjachroedin mengaku bersyukur karena pelantikan itu akhirnya bisa digelar besok. “Sejak awal saya menyatakan tidak ada satu alasan pun pemerintah pusat untuk tidak melantik saya. Apalagi membatalkan,” katanya. Dia menegaskan semua proses tahapan pemilihan gubernur Lampung telah berjalan sesuai prosedur.
Pasangan Sjachroedin ZP—Joko Umar Said memenangkan Pilkada Lampung setelah meraup 43 persen suara dan unggul dari enam pasangan calon lainnya, pada 3 september 2008. Pilkada Lampung diikuti tujuh pasangan calon gubernur. Lima dari partai politik dan dua pasangan calon gubernur dari jalur perseorangan atau independen. Pilkada ini sempat menimbulkan kekisruhan di Lampung, setelah KPUD Lampung mengeluarkan pembatalan hasil Pilkada karena menengarai pasangan Sjachroedin ZP - Joko Umar Said melakukan praktek politik uang.
NUROCHMAN ARRZIE