Said menegaskan partainya menentang pembatasan aksi May Day tersebut. Musababnya, kata dia, tidak mungkin Partai Buruh merayakan May Day, namun dilarang menyuarakan kepentingan buruh. Padahal, Said menyebut jati diri dan alasan partainya didirikan adalah untuk membela kepentingan kelas pekerja.
“Bawaslu sepertinya belum memahami kultur buruh. Mereka tidak paham bahwa buruh dan Partai Buruh adalah dua entitas yang menyatu dan tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain,” kata dia.
Di sisi lain, ia menyatakan Partai Buruh adalah penyelenggara acara May Day. Said turut menolak asumsi yang menyebut Partai Buruh melakukan kampanye lebih awal di luar jadwal.
“Kalau alasannya dianggap sebagai kampanye di luar jadwal, ini tidak betul. May Day adalah perayaan internal kaum buruh. Bukan kegiatan kampanye yang ditujukan untuk masyarakat umum,” kata Said.
Toh jika ada spanduk, poster, atribut, maupun orasi yang menyuarakan kepentingan kaum pekerja, Said menyebut hal itu sulit dihindari karena aspirasi buruh sama dengan program partainya. Oleh sebab itu, ia berharap Bawaslu mengerti dan memahami kultur kelas pekerja sehingga tidak keliru menjalankan fungsi pengawasan.
“Sebagai orang yang memahami aturan Pemilu, dapat saya pastikan acara May Day yang diikuti bahkan diselenggarakan oleh Partai Buruh pada tanggal 1 Mei 2023 tidak ada hubungannya dengan kegiatan kampanye.
Peringatan May Day serentak
Sebelumnya, Said Iqbal menyatakan Peringatan May Day akan dilakukan serentak di berbagai kota di seluruh Indonesia.
"Khusus di Jakarta, setelah melakukan aksi di Istana dan MK, buruh akan mengikuti May Day Fiesta di Istora Senayan," ujar Said Iqbal lewat keterangan tertulis pada Kamis, 27 April 2023.
Partai Buruh dan organisasi serikat buruh, dikatakan Iqbal, telah menyiapkan 6 tuntutan, yakni cabut omnibus law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja; cabut parliamentary threshold 4 persen; sahkan RUU Pekerja Rumah Tangga (PRT); tolak RUU Kesehatan; Reformasi Agraria dan Kedaulatan Pangan; dan pilih presiden 2024 yang pro buruh dan kelas pekerja.
IMA DINI SHAFIRA | RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan Editor: Jelang Hari Buruh 1 Mei Besok, Polisi Bakal Lakukan Hal ini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.