TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menunggu hasil autopsi kedua setelah ekshumasi jenazah Brigadir J dilakukan. Komisoner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam menuturkan, pihaknya percaya pada apa yang dikerjakan oleh tim dokter saat melakukan autopsi ulang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat itu.
Namun Anam tidak berkomentar banyak soal kabar bahwa otak Brigadir J ditemukan di bagian perut saat autopsi ulang. Mengingat informasi tersebut disampaikan oleh pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, melalui dua utusan keluarga yang masuk dalam ruang autopsi.
“Pertama adalah kami menunggu hasil autopsi kedua pasca ekshumasi kemarin. Kami percaya kalau penjelasan dari ketua tim yang melakukan autopsi itu di Jambi dilakukan oleh berbagai profesor dari berbagai universitas. Kami akan tungggu itu saja,” ujar Anam saat konferensi pers di Komnas HAM, Senin, 1 Agustus 2022.
Sebelumnya, Tempo telah mengonfirmasi hal ini kepada Kamaruddin. Dia juga bercerita bahwa kondisi jasad juga telah tercium aroma formalin yang menyengat.
“Satu lagi yang saya ingat, otaknya oleh yang melakukan visum pertama telah dipindah ke dalam perut. Jadi karena mereka memeriksa isi kepala itu, rupanya otaknya itu ketika dibuka gak ada lagi otak di sana,” ujarnya saat dihubungi, Rabu, 27 Juli 2022.
Kemudian Kamaruddin juga meminta kepada para dokter yang bertugas untuk memeriksa ginjal. Langkah itu dianggap untuk mengetahui waktu kematian Brigadir J.
“Makanya saya minta supaya ginjalnya diperiksa, kan begitu. Jadi lama dia cari itu ginjal, gak ketemu, tapi katanya dokter dari mana itu sangat teliti terus, jeroannya dibuka akhirnya ketemu ginjal itu sudah mengecil,” ujarnya.
Sampel dari bagian organ-organ dan bagian luka tubuh diambil oleh dokter untuk diperiksa lebih lanjut. Hasil tersebut disebut memerlukan waktu empat sampai enam pekan lamanya.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo menuturkan, pihaknya telah mengecek fakta autopsi ulang. Nantinya hasil akan disampaikan oleh dokter forensik.
“Sudah, nanti akan disampaikan di dokfor (dokter forensik),” ujarnya saat dimintai konfirmasi kemarin.
Baca juga: Kasus Brigadir J, Komnas HAM Periksa Uji Balistik pada Rabu