TEMPO.CO, Malang - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat alat pelindung diri atau APD bagi tenaga medis yang merawat pasien positif Corona. APD tersebut menggunakan bahan berupa parasut ripstop T190 atau Poly Propylene Spun Bonded.
Pakaian tersebut kedap tak bisa tembus cairan yang bisa menularkan virus sehingga aman dan cocok bagi petugas medis yang menangani pasien Corona.
Ketua Satgas Covid-19 Rumah Sakit UMM Thontowi Djauhari menjelaskan sejumlah pihak telah menjajaki untuk memproduksi massal. Salah satunya adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
"Pemprov Jawa Timur meminta blue print desain APD coverall. Bisa menggerakkan UMKM untuk produksi massal mencukupi kebutuhan tenaga medis," kata Thontowi, Rabu 1 April 2020.
Untuk memproduksi setiap APD, dibutuhkan biaya sebesar Rp 200 ribu. Sedangkan harga APD biasa bukan standar virus Corona sebesar Rp 50 ribu.
Kebutuhan APD di RS UMM, kata Thontowi, telah tercukupi. Sedangkan sebagai salah satu rumah sakit rujukan menghadapi wabah Corona, disiapkan termasuk jika terjadi lonjakan pasien selama sebulan ke depan.
Setiap menangani seorang pasien, paling tidak dibutuhkan 18 APD coverall. Diperhitungkan mulai UGD, poli, ruangan dengan tiga shift. "Minimal rumah sakit menyediakan 1.000 APD," kata Thontowi.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan pengadaan APD harus berhati-hati. APD harus sesuai dengan standar keamanan tinggi agar tenaga medis tak tertular. "Harus sangat hati-hati, untuk keperluan medis tidak bisa asal ada,” ujarnya.
Emil menyebut Pemprov Jatim telah meminta cetak biru APD Overall untuk diproduksi massal dengan melibatkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah.