TEMPO.CO, Jakarta - Jemaah umrah asal Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Endradi Prayogo, 45 tahun, menceritakan kondisi Kota Madinah, Arab Saudi, setelah ada informasi pemerintah setempat melarang masuk untuk sementara jemaah susulan.
Arab Saudi memberlakukan kebijakan ini untuk mengantisipasi masuknya wabah virus corona yang dibawa jemaah.
Menurut Endradi, kondisi Kota Madinah sendiri sejauh ini masih normal. Jemaah umrah beribadah dengan wajar. “Soal informasi ada penutupan untuk jemaah umrah, kami yang di Madinah belum mendapat informasi resmi,” kata dia saat dihubungi, Kamis, 27 Februari 2020.
Endradi, yang berangkat melalui biro travel PT Indo Rihlah Utama, Tambaksumur, Sidoarjo itu menuturkan memang sebagian besar jemaah mengenakan masker dalam aktivitas ibadahnya. Namun pemakaian masker itu tidak berkaitan dengan virus corona, melainkan lantaran udara dingin. “Tadi pagi bahkan suhunya mencapai 12 derajat Celcius,” kata Endradi.
Dia juga berujar bahwa hotel-hotel tempat menginap jemaah disemprot dan dibersihkan dengan desinfektan oleh petugas dinas kesehatan kota setempat. Meski demikian, kata dia, belum ada pembatasan-pembatasan dalam hal kegiatan jemaah.
“Hotel tempat saya menginap juga disemprot desinfektan. Kata petugasnya, penyemprotan itu instruksi pemerintah pusat. Tadi mau saya potret keburu selesai nyemprotnya,” ujar Endradi yang berangkat umrah bersama istrinya.
Pimpinan Indo Rihlah Utama, Umar Said, mengatakan rombongannya telah berada di Madinah selama lima hari. Selama itu pula, kata dia, jemaah yang ia bawa dalam kondisi sehat. “Besok kami menuju Mekah,” kata Umar Said.