TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Renanda Bachtar mengatakan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memang sempat kecewa lantaran urung menjadi menteri di kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Namun, kata Renanda, kekecewaan itu tak berlangsung lama.
"AHY sudah jelaskan awalnya dia agak kecewa tapi ya enggak lama," kata Renanda kepada Tempo, Jumat, 22 November 2019.
Menurut Renanda, AHY meyakini bahwa ada jalan lain yang terbaik untuk dirinya. Meskipun jalan itu tak seperti yang dibayangkan pada awalnya. "Dia percaya bahwa dia punya path yang berbeda dari yang dia bayangkan dan harus dia jalani dengan penuh keyakinan bahwa justru itulah yang terbaik," kata Renanda.
Hal ini disampaikan Renanda saat ditanya ihwal pernyataan AHY dalam wawancara dengan Deddy Corbuzier. Dalam wawancara itu, AHY mengakui dirinya sempat kecewa tak menjadi menteri Jokowi.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu mengaku tak ingin berbohong dengan mengatakan dia tidak kecewa. Dia berujar kekecewaan itu juga datang dari Demokrat dan masyarakat yang menginginkan dia masuk ke pemerintahan.
Namun AHY lantas mengatakan dia mampu mengatasi rasa kecewa tersebut dan move on. Setelahnya, dia justru menghibur orang-orang di sekitarnya yang kecewa. AHY mengatakan, dia meyakini bahwa rencana Tuhan adalah yang terbaik dan bahwa dia percaya kepada takdir.
"Tapi I could manage my own (saya dapat mengatasi) rasa itu, dan sesaat setelah saya bisa mengonsolidasikan perasaan sendiri, saya move on, dan dengan sangat baik saya bisa mengademkan suasana orang-orang yang kecewa lainnya. Saya bilang rencana Tuhan pasti lebih baik," kata AHY dalam wawancara yang tayang di kanal Youtube Deddy Corbuzier itu.
Putra sulung mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini sebelumnya disebut-sebut akan menjadi salah satu menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. Jokowi pun mengakui telah bicara kemungkinan koalisi dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Namun hingga kabinet dilantik, nama AHY tak ada dalam daftar pembantu Jokowi itu.