TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher mengatakan ia sudah mengetahui namanya masuk dalam 9 calon presiden dan wakil presiden yang disiapkan Partai Keadilan Sejahtera atau PKS.
“Pemberitahuan saja, masuk 9 besar. Katanya ada Pemira (pemilihan raya). Saya tidak tahu ada Pemira. Saya juga menerima begitu. Ada rankingnya,” kata dia di rumah dinasnya di Gedung Negara Pakuan, Bandung, Jumat, 30 Maret 2018.
Baca juga: Persiapan Aher Pasca Pilkada Jawa Barat: Latihan Nyupir Sendiri
Menurut Aher, sapaan Ahmad Heryawan, meski ada di ranking pertama, tak menjadi jaminan ia bakal terpilih. “Kelihatannya tak otomatis. Artinya dari 9 nama itu akan disaring kembali. Mungkin 3 besar dulu, atau langsung ke 1 besar, yang akan mewakili PKS untuk komunikasi dengan yang lain,” kata dia.
Menurut Aher, hingga saat ini prosesnya masih berkutat pada 9 nama tersebut. “Masih 9 besar. Belum ada perubahan,” kata dia.
Ahmad Heryawan mengaku, dirinya juga tidak berkomunikasi dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang digadang-gadang jadi calon presiden. Menurut Aher yang berkomunikasi langsung dengan Prabowo adalah partainya, PKS yang berkoalisi dengan Gerindra.
Aher mengatakan bisa jadi ke depan pemilihan presiden diikuti lebih dari satu pasang calon. "Tapi wallahualam, pengamat mengatakan akan ada 2 pasangan, atau mungkin kalau ada poros baru sehingga ada 3 pasang maksimum. Kita tunggulah,” kata dia.
Aher mengatakan, yang terpenting demokrasi berjalan lancar dan kebinekaan terjamin. “Kita harapkan demokrasi berjalan lancar, NKRI kesepakatan kita tidak boleh ada yang ganggu gugat. Kita hidup dalam kebinekaan, harus terus dijadikan landasan bahwa kita hidup berbineka di negeri yang baik dari sisi kepulauan, bahasa, etnis paling bineka, termasuk dari sisi agama,” kata dia.
Baca juga: Gubernur Ahmad Heryawan Minta Doa di Ujung Masa Baktinya
Aher mengatakan, akan menjalani saja prosesnya. “Jalani saja. Saya sering mengatakan, ngalir saja, dalam bahasa sundanya ngageuleuyeung,” kata dia.