Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tetangga Menilai Tersangka Anggota MCA Ini Berubah Menjadi Aneh

image-gnews
Tersangka anggota kelompok The Family Muslim Cyber Army (MCA) yang ditangkap saat rilis di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Jakarta, 28 Pebruari 2018. Kelompok ini menggunakan aplikasi Zello, Telegram dan Grup Facebook untuk berkomunikasi. TEMPO/Amston Probel
Tersangka anggota kelompok The Family Muslim Cyber Army (MCA) yang ditangkap saat rilis di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Jakarta, 28 Pebruari 2018. Kelompok ini menggunakan aplikasi Zello, Telegram dan Grup Facebook untuk berkomunikasi. TEMPO/Amston Probel
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Tersangka anggota kelompok jaringan The Family Muslim Cyber Army (MCA) Tara Asih Wijayani, 48 tahun dikenal Kepala Dukuh Krajan, Kalasan, Sleman, Arifin Nurhamzah, pemimpin lingkungan tempat tinggal Tara, sebagai orang yang aneh. “Sejak bercerai lima tahun lalu, dia jadi aneh,” ujar Kepala Dukuh Krajan, Kalasan, Sleman, Arifin Nurhamzah saat ditemui Tempo di rumahnya Jumat pekan lalu, 2 Maret 2018.

Arifin pernah memberikan surat pengantar yang diminta Tara untuk menceraikan suaminya. Sebelumnya Tara adalah istri tokoh masyarakat setempat, guru SMP, dan pengurus Majelis Ta’lim Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kalasan Sleman. Dari perkawinan itu Tara dikaruniai empat anak.

Baca:
Eks Dosen yang Jadi Anggota Family MCA ...
The Family MCA Diduga Terkait Pelaksanaan ...

Pada 2010, Tara menyambangi rumah Arifin selaku Dukuh Krajan untuk meminta surat pengantar cerai karena sudah merasa tidak cocok dengan suaminya. Ia pun sudah tak tinggal dengan suaminya lagi dan memilih tinggal sendiri bersama anak-anaknya di rumah peninggalan orang tuanya. Alasan Tara menggugat cerai karena persoalan ekonomi. “Tapi menurut saya itu alasan saja.” Arifin menolak memberikan surat cerai itu agar keluarganya tetap bersatu.

Arifin menduga penyebab perceraian itu karena Tara wanita karir yang pendidikannya lebih tinggi dari suami yang hanya guru SMP. Sebelum diberhentikan, Tara adalah dosen bahasa Inggris tidak tetap di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Ia juga pengajar tidak tetap di Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Meski ditolak, hingga 2012 Tara datang terus ke rumah Kepala Dusun itu untuk meminta surat cerai. Sambil menangis, Tara tetap beralasan ingin bercerai karena motif ekonomi. “Suaminya saat itu juga pasrah, ya sudah.” Setelah dua tahun, Arifin memberikan surat pengantar cerai itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejak resmi bercerai, Arifin menilai Tara tak lagi supel dan bergaul dengan warga melalui berbagai kegiatan kampung. “Padahal dulu kalau ada arisan, dasawisma, Agustusan dia selalu hadir.” Mantan Suami Tara dikenal tak bertingkah aneh-aneh, serta membaur dengan masyarakat.

Baca juga:
Terlibat The Family MCA, Tara Asih ...
Sebar Hoax, Komandan Grup The Family MCA ...

Arifin kaget mendengar kabar Tara ditangkap polisi Majalengka pekan lalu. “Urusan apa dia sampai ke sana (Majalengka)?” Kepolisian Resor Majalengka menangkap anggota The Family MCA  karena disangka menyebar berita bohong muadzin dibunuh di Majalengka. Sejak itu, rumah Tara di Krajan, Sleman, tampak kosong.

Panuju, 76 tahun, tetangga di depan rumah Tara, mengatakan sebelum dikabarkan ditangkap polisi, setiap hari Tara selalu pergi dengan bersepeda motor bebek pagi-pagi dan pulang larut malam. “Arang srawung (jarang membaur), nggak tahu aktivitasnya,” ujar Panuju.

 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kapolri: Nama Muslim Cyber Army Digunakan untuk Menarik Perhatian

14 Maret 2018

Tersangka anggota kelompok The Family Muslim Cyber Army (MCA) yang ditangkap saat rilis di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Jakarta, 28 Pebruari 2018. Kelompok ini menggunakan aplikasi Zello, Telegram dan Grup Facebook untuk berkomunikasi. TEMPO/Amston Probel
Kapolri: Nama Muslim Cyber Army Digunakan untuk Menarik Perhatian

Kapolri menilai penggunaan nama Muslim Cyber Army adalah upaya menggunakan ajaran agama untuk kepentingan kelompok itu sendiri.


Penangkapan The Family MCA Tak Langsung Memutus Berita Hoax

13 Maret 2018

Direktur CyberCrime Mabes Polri Brigjend. Pol Fadil Imran (tengah) bersama Kasubdit 1 Dittipid Siber Bareskrim polri Kombes Pol. Irwan Anwar (kanan) memperlihatkan tersangka anggota kelompok The Family Muslim Cyber Army (MCA) di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Jakarta, 28 Februari 2018. TEMPO/Amston Probel
Penangkapan The Family MCA Tak Langsung Memutus Berita Hoax

Pengamat media sosial, Ismail Fahmi, menilai penangkapan terhadap aktor The Family MCA tak akan efektif memutus mata rantai berita hoax.


Polisi Masih Telusuri Keterkaitan Kelompok MCA dengan Saracen

12 Maret 2018

Identitas anggota grup penyebar berita hoax MCA ditunjukkan dalam rilis di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Jakarta, 28 Februari 2018. Tugas dari MCA ialah menyerang akun lawan dengan menyebar virus-virus hingga gawai milik lawan rusak dan menstrategikan isu baru untuk lawan. TEMPO/Amston Probel
Polisi Masih Telusuri Keterkaitan Kelompok MCA dengan Saracen

Polisi masih mencari alat bukti untuk menangkap seorang terduga pelaku ujaran kebencian yang diduga terkait dengan kelompok MCA.


Polisi dan PPATK Bahas Aliran Dana The Family MCA

9 Maret 2018

Direktur CyberCrime Mabes Polri Brigjend. Pol Fadil Imran (tengah) bersama Kasubdit 1 Dittipid Siber Bareskrim polri Kombes Pol. Irwan Anwar (kanan) memperlihatkan tersangka anggota kelompok The Family Muslim Cyber Army (MCA) di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Jakarta, 28 Februari 2018. TEMPO/Amston Probel
Polisi dan PPATK Bahas Aliran Dana The Family MCA

Polisi terus mendalami peran tersangka untuk membongkar aktor yang mendanai The Family MCA.


Salah Satu Anggota The Family MCA Dikenal Jarang Keluar Rumah

8 Maret 2018

Direktur CyberCrime Mabes Polri Brigjend. Pol Fadil Imran (tengah) bersama Kasubdit 1 Dittipid Siber Bareskrim polri Kombes Pol. Irwan Anwar (kanan) memperlihatkan tersangka anggota kelompok The Family Muslim Cyber Army (MCA) di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Jakarta, 28 Februari 2018. TEMPO/Amston Probel
Salah Satu Anggota The Family MCA Dikenal Jarang Keluar Rumah

Salah satu tetangga dari salah satu anggota The Family MCA yang kini berstatus tersangka, Muhammad Luth, sangat jarang bersosialisasi dengan tetangga.


Kemenkominfo Serahkan Jejak Digital The Family MCA ke Polisi

8 Maret 2018

Tersangka anggota kelompok The Family Muslim Cyber Army (MCA) yang ditangkap saat rilis dii Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Jakarta, 28 Februari 2018. Kelompok ini kerap menyebarkan ujaran kebencian dan hoax, seperti isu kebangkitan PKI, penculikan ulama, dan penyerangan terhadap nama baik presiden, pemerintah, serta tokoh-tokoh tertentu. TEMPO/Amston Probel
Kemenkominfo Serahkan Jejak Digital The Family MCA ke Polisi

Polisi masih melakukan penyelidikan terhadap unggahan The Family MCA.


Keluarga Tersangka The Family MCA Ingin Kasus Cepat Selesai

8 Maret 2018

Tim Siber Bareskrim Mabes Polri menghadirkan tersangka yang tergabung dalam grup The Family Muslim Cyber Army (MCA) dalam rilis di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, 28 Februari. Direktorat Tindak Pidana (Dirtipid) Siber Bareskrim Polri menungkap sindikat penyebar isu-isu provokatif di media sosial. TEMPO/Amston Probel
Keluarga Tersangka The Family MCA Ingin Kasus Cepat Selesai

M Luth adalah salah satu anggota The Family MCA yang telah ditangkap oleh polisi pada pekan lalu.


Mendagri Minta Polisi Usut Tuntas The Family MCA

7 Maret 2018

Direktur CyberCrime Mabes Polri Brigjend. Pol Fadil Imran (tengah) bersama Kasubdit 1 Dittipid Siber Bareskrim polri Kombes Pol. Irwan Anwar (kanan) memperlihatkan tersangka anggota kelompok The Family Muslim Cyber Army (MCA) di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Jakarta, 28 Februari 2018. TEMPO/Amston Probel
Mendagri Minta Polisi Usut Tuntas The Family MCA

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengaku heran kelompok penyebar hoax seperti The Family MCA muncul sekarang ini.


Bantu Polri, Kemenkominfo Telusuri Jejak Digital The Family MCA

6 Maret 2018

Identitas anggota grup penyebar berita hoax MCA ditunjukkan dalam rilis di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Jakarta, 28 Februari 2018. Tugas dari MCA ialah menyerang akun lawan dengan menyebar virus-virus hingga gawai milik lawan rusak dan menstrategikan isu baru untuk lawan. TEMPO/Amston Probel
Bantu Polri, Kemenkominfo Telusuri Jejak Digital The Family MCA

Kemenkominfo melakukan langkah-langkah untuk membongkar jaringan penyebar hoax dan kebencian The Family MCA.


Setara: Daya Rusak MCA Lebih Besar dari Saracen, Ini Faktanya

6 Maret 2018

Tim Advokasi Cinta Tanah Air (ACTA) saat tiba di Gedung Bareskrim, Jakarta, 2 Maret 2018. ACTA melaporkan atas dugaan penyebaran foto yang diduga hoax. Di dalam foto tersebut diduga Fadli dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sedang bersantap dengan penggawa Muslim Cyber Army (MCA). TEMPO/Subekti.
Setara: Daya Rusak MCA Lebih Besar dari Saracen, Ini Faktanya

Pesan yang disebarkan MCA, kata Hendardi, cenderung menyampaikan berita bohong tentang partai politik.