TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan atau PPP Achmad Baidowi menyatakan ketuanya, Muhammad Romahurmuziy, belum secara resmi mendeklarasikan diri sebagai calon wakil presiden (cawapres) meski namanya santer terdengar akan mendampingi Joko Widodo dalam pemilihan umum 2019.
"Ketua kami sampai sekarang belum mendeklarasikan sebagai cawapres," ujar Baidowi dalam Forum Dialektika di Gado-Gado Boplo, Jakarta, Ahad, 11 Februari 2018. Namun PPP menegaskan akan mengusung Jokowi maju kembali.
Baca juga: PPP: Batalkan Rencana Penunjukan Jenderal Polri Jadi Plt Gubernur
Romahurmuziy menjadi sorotan setelah terlihat mendampingi Jokowi menghadiri Peringatan Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Safi'iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Keduanya juga terlihat bersama dalam peresmian lapangan tenis outdoor dan indoor Senayan.
Baidowi menilai, peristiwa itu merupakan hal yang biasa terjadi lantaran Romi, panggilan akrab Romahurmuziy, berada dalam lingkaran koalisi. "Pak Romi sering mendampingi Presiden. Itu yang ketahuan publik. (Pertemuan) yang tidak ketahuan publik sering juga karena beliau anggota koalisi," ujarnya. Dia menuturkan Presiden juga sering meminta masukan mengenai perkembangan politik terbaru.
Baidowi mengatakan pengajuan nama cawapres dari PPP baru akan ditetapkan setelah partai melakukan musyawarah kerja nasional (mukernas). Rencananya, mukernas digelar sekitar Juli 2018. "Meski Presiden menunjuk atau mengajak sosok dari PPP, keputusannya tetap diambil melalui mukernas," katanya.
Baca juga: Sekjen PPP: Mari Bersama-sama Akhiri Pansus Angket KPK
Menurut Baidowi, PPP akan menyerahkan keputusan ihwal cawapres sepenuhnya kepada Jokowi. Dia mengatakan PPP selama ini hanya membantu memberikan kriteria cawapres yang ideal menurut partai kepada Jokowi.