TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Golkar Fayakhun Andriadi mengaku kenal dengan Staf Khusus Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Fahmi Alhabsy alias Ali Fahmi yang kerap dipanggil dengan nama Onta. Fayakhun dikenalkan dengan Ali oleh sesama anggota Komisi I saat itu, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) TB Hasanuddin.
"Saya dikenalkan saat Komisi I sedang RDP (rapat dengar pendapat) di kantor Bakamla," kata Fayakhun di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Januari 2018. Setelah acara itu, kata Fayakhun, Ali meminta nomor ponselnya dan agresif ingin menghubunginya.
Baca:
Suap Satelit Bakamla, Anggota DPR Fayakhun ...
KPK Tetap Dalami Keterkaitan Kahar Muzakir di Sejumlah Kasus
Fayakhun hadir sebagai saksi dalam sidang lanjutan terdakwa terdakwa suap di Bakamla, Nofel Hasan. Nofel Hasan ditetapkan sebagai tersangka penerima suap pengadaan proyek satelit monitoring di Bakamla Rp220 miliar pada Rabu, 12 April 2017. Tersangka lainnya adalah Direktur Data dan Informasi Bakamla Laksamana Pertama Bambang Udoyo yang diusut oleh polisi militer.
Fayakhun mengaku pernah bertemu Ali. Dalam pertemuan itu Ali meminta Komisi I DPR mendukung proyek Bakamla. Namun, Ali tidak menjelaskan dukungan yang dimaksud. "Ketika ketemu dia (Ali) minta bantuan terkait Bakamla dan saya menolak," ujar Fayakhun. Namun, ia beralasan bersedia bertemu Ali karena menghormati TB Hasanuddin.
Baca juga: Dua Kader Golkar Fahd dan Fayakhun Akhirnya ...
Nama Fayakhun disebut dalam dakwaan Nofel Hasan. Fayakhun diduga menerima imbalan US$ 927.756 atau sekitar Rp12,8 miliar dari Direktur PT Merial Esa Fahmi Darmawansyah untuk membuka blokir penganggaran drone dalam proyek pengadaan satelit monitoring di Bakamla.