Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gatot Nurmantyo Harus Kerja Keras Jika Ikut Pilpres, Peluangnya?

image-gnews
Panglima TNI, Jendral Gatot Nurmantyo saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di  lapangan silang Monumen Nasiaonal, Jakarta, 1 Desember 2017. Panitia Penyelengaraan Majelis Rasullah mengatakan sekitar 10.000 orang menghadiri hari lahir Nabi Muhammad SAW. Tempo/Ilham Fikri
Panglima TNI, Jendral Gatot Nurmantyo saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di lapangan silang Monumen Nasiaonal, Jakarta, 1 Desember 2017. Panitia Penyelengaraan Majelis Rasullah mengatakan sekitar 10.000 orang menghadiri hari lahir Nabi Muhammad SAW. Tempo/Ilham Fikri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta --Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku belum bisa menjawab soal spekulasi karirnya setelah pensiun sebagai Panglima TNI pada Maret 2018. Ia juga menolak bicara soal peluangnya ikut Pilpres 2019 dengan alasan masih aktif sebagai anggota TNI. "Saya kan juga belum resmi pensiun, jadi aturan TNI kepada saya (tak boleh berpolitik) masih berlaku," ujar Gatot Nurmantyo Selasa, 5 Desember 2017.

Gatot beberapa kali diisukan hendak maju sebagai calon wakil presiden atau bahkan calon presiden pada 2019. Kabar tersebut muncul setelah dia beberapa kali membuat pernyataan atau melakukan tindakan yang bernada politis. Namun sebenarnya, bagaimana peluang Gatot Nurmantyo?

BACA: Pilpres 2019, Gatot Nurmantyo Bisa Jadi Senjata Rahasia Jokowi

Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes mengatakan, kekuatan Gatot Nurmantyo selama ini dalam menarik perhatian publik adalah posisinya sebagai Panglima. Ia tak yakin, peluang Gatot dalam Pilpres akan tinggi karena Gatot kesulitan menjaga elektabilitasnya terutama setelah ia pensiun sebagai Panglima TNI. Soalnya saat menjadi panglima seperti saat ini saja, elektabilitas Gatot di bawah 5 persen.

Arya Fernandes menyebut survei CSIS pada September lalu menunjukkan elektabilitas Gatot ada di kisaran 1,8 persen. Jumlah ini naik dari tahun lalu yang hanya 0 persen. Survei lain sebagai pembanding misalnya, Survei Poltracking pada 8-15 November 2017 menunjukkan Gatot Nurmantyo 0,8 persen. Pun juga Indobarometer pada 15-23 November 2017, Gatot sedikit lebih besar yaitu 3,2 persen namun masih di bawah Ahok dan Anies Baswedan. Ada pun Orkestra pada 6-20 November 2017 menyebut angka 2,8 persen.

Baca: Tiga Cawapres Jokowi versi Charta Politika: Gatot, Tito dan SMI

"Saya kira memang tidak mudah bagi Gatot Nurmantyo untuk mendapatkan perhatian publik setelah tak lagi menjadi panglima, soalnya ia kehilangan panggung setelah pensiun. Tantangan Gatot mendapatkan tiket pencalonan juga masih sulit," kata Arya, Selasa, 5 Desember 2017.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Arya, bila Gatot benar-benar berminat maju dalam Pilpres 2019, maka ia pasti akan melakukan upaya keras itu. Namun Arya mengaku belum bisa mengetahui langkah tepat apa yang harus dilakukan oleh Gatot agar bisa bersaing di Pilpres 2019 nanti.

Baca: Begini Kalkulasi SMRC Jika Gatot Nurmantyo Ikut Pilpres 2019

Sosok Gatot sendiri saat ini dikenal dekat dengan sejumlah tokoh Islam. Namun, kitu belum tentu bisa menjadi pegangan lantaran karakter pemilih muslim yang sangat longgar.

Pemilih muslim di Indonesia, kata Arya, tersebar ke banyak partai dan tidak dominan ke salah satu partai ataupun kandidat calon presiden. "Jadi bila Gatot Nurmantyomenggarap pemilih muslim secara massif harus menyadari bahwa pemilih muslim akan fleksibel dalam memilih, karena akan banyak juga yang akan memilih Presiden Joko Widodo," tuturnya.

AHMAD FAIZ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

22 April 2024

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman (tengah) menskors sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden 2019 di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis, 27 Juni 2019. Sidang tersebut beragendakan pembacaan putusan oleh majelis hakim MK. ANTARA/Hafidz Mubarak
Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.


Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

21 April 2024

Delapan hakim Mahkamah Konstitusi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum untuk Pemilihan Presiden 2024 atau PHPU Pilpres di Gedung MK, Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?


Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

18 Maret 2024

Ribuan peserta Aksi 22 Mei berkumpul untuk unjuk rasa di depan gedung Bawaslu, Jakarta, 22 Mei 2019. Aksi ini merupakan bentuk menyikapi hasil rekapitulasi Pilpres 2019 oleh KPU RI. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.


Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

20 Februari 2024

Ekspresi Ketua tim kuasa hukum TKN Jokowi - Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra setelah sidang putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis malam, 27 Jui 2019. Majelis hakim MK memutuskan menolak seluruh dalil yang diajukan tim kuasa hukum BPN Prabowo - Sandi selaku pemohon terkait sengketa Pilpres 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

Yusril Ihza Mahendra pada Pilpres 2019 bela Jokowi, dan pada Pilpres 2024 menjadi tim hukum Prabowo. Berikut rekam jejaknya.


Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Kuasa Hukum BPN Prabowo - Sandi saat berbincang di sela sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis, 27 Juni 2019. Kubu Prabowo - Sandiaga mengajukan gugatan terkait sengketa Pilpres karena menuding kubu Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin melakukan kecurangan yang secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

Pilpres 2024 tampaknya akan disengketakan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sengketa Pilpres terjadi juga pada Pilpres 2019, seperti apa?


Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Ekspresi Ketua tim kuasa hukum TKN Jokowi - Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra setelah sidang putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis malam, 27 Jui 2019. Majelis hakim MK memutuskan menolak seluruh dalil yang diajukan tim kuasa hukum BPN Prabowo - Sandi selaku pemohon terkait sengketa Pilpres 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

Yusril Ihza Mahendra pimpin tim pembela Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 untuk hadapi sengketa di MK. Pilpres 2019, ia kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf Amin.


Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

18 Februari 2024

Ekspresi Presiden Joko Widodo (kanan) saat bersalaman dengan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu, 13 Juni 2019.  Kedua kontestan dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 lalu ini bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus dan selanjutnya naik MRT dan diakhiri dengan makan siang bersama. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Kilas balik rivaitas Prabowo dan Jokowi saat Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Akhiornya, kompetitor jadi kolaborator.


Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

6 Februari 2024

Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berpelukan usai Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Debat terakhir berlangsung hangat dan tidak sepanas sebelumnya.. TEMPO/M Taufan Rengganis
Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

Mahfud Md fokus menjaring suara di Jawa Timur. Masyarakat di sana sekarang merindukannya sebagai cawapres yang sempat gagal dipilih Jokowi pada 2019.


Prabowo-Ganjar Ungkap Status Persahabatannya dengan Jokowi

15 Januari 2024

Presiden Joko Widodo mengajak Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke acara panen raya di Kebumen, Jawa Tengah, 9 Maret 2023. BPMI Setpres/Laily Rachev
Prabowo-Ganjar Ungkap Status Persahabatannya dengan Jokowi

Prabowo sebut dua kali menjadi rival Jokowi. Namun, Prabowo mengaku mereka tak pernah saling membenci. Bagaimana persahabatan Ganjar dan Jokowi?


Prabowo Ungkit Ucapan Jokowi saat Debat Capres 2019: Persahabatan Kita Tidak Akan Putus

15 Januari 2024

Prabowo dan Jokowi di restoran Seribu Rasa. Instagram/Prabowo
Prabowo Ungkit Ucapan Jokowi saat Debat Capres 2019: Persahabatan Kita Tidak Akan Putus

Prabowo Subianto mengungkit kembali ucapan rivalnya pada debat pilpres 2019, Joko Widodo atau Jokowi.