Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Pangan Dunia, Stop Bergantung Makanan Impor  

image-gnews
Pangan lokal dalam Festival Pangan Lokal di Kedai Keblasuk, Yogyakarta. (TEMPO/Shinta Maharani)
Pangan lokal dalam Festival Pangan Lokal di Kedai Keblasuk, Yogyakarta. (TEMPO/Shinta Maharani)
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Solidaritas Perempuan Kinasih Yogyakarta mengajak masyarakat untuk tidak bergantung pada makanan impor. Hal itu mereka sampaikan ketika memperingati Hari Pangan Dunia atau World Food Day yang jatuh setiap tanggal 16 Oktober.

Sejumlah aktivis mengajak masyarakat makan pangan lokal di kawasan Sunday Morning, pasar Minggu khas Yogyakarta, di sekitar Universitas Gadjah Mada. Mereka mengenakan caping petani dan membawa poster bertulisan, “Bumi adalah rahim pangan, maka jagalah kandungannya.” Ada juga poster bencana perdagangan bebas menghilangkan kedaulatan perempuan.

Ketua Badan Eksekutif Komunitas Solidaritas Perempuan Kinasih Yogyakarta Bonnie Kertaredja mengatakan komunitasnya peduli pada isu kedaulatan perempuan terhadap hak atas pangan. Ada banyak sumber pangan lokal yang perlu dikampanyekan.

Misalnya keripik rumput laut, tiwul, ketela rambat rebus, dan gembili rebus. “Hentikan ketergantungan pada pangan impor,” kata Bonnie kepada Tempo, Minggu, 16 Oktober 2016.

Tahun lalu, SP Kinasih mengajak masyarakat untuk mencintai pangan lokal atau pangan yang bersumber atau ditanam dari lingkungan sekitar. Petani bersama aktivis mengenakan baju lurik, batik, dan kebaya. Petani yang datang sebagian berasal dari Desa Wonolelo, Kecamatan Pleret, Bantul. Mereka menggelar aksi di Tugu Yogyakarta.

Mereka adalah perempuan petani yang menanam beragam pangan lokal di desa itu. Selain padi dan tanaman palawija, mereka menanam umbi-umbian seperti gembili di pekarangan. Beragam sayur sehat menggunakan pupuk kandang juga menjadi sumber pangan mereka.

SP Kinasih meminta pemerintah untuk menghentikan alih fungsi lahan, menghentikan perdagangan bebas, serta investasi di Yogyakarta. Hal itu penting untuk keberlangsungan kehidupan generasi selanjutnya. Bonnie prihatin ada banyak perempuan yang belum bisa mengakses pangan, terutama di daerah rawan pangan atau rentan pangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bonnie mengatakan petani dan nelayan tradisional kerap dipaksa bersaing dengan perusahaan besar tanpa adanya dukungan dari pemerintah. Padahal, mereka yang sebagian perempuan punya peran penting dalam mengolah pangan. Perempuan petani maupun perempuan nelayan semakin terpinggirkan karena bersaing dengan pangan impor.

Dia mencontohkan, masuknya mesin penggilingan padi (huller) telah menggeser peran perempuan yang biasanya melakukan pekerjaan manual.Teknologi pertanian mengambil alih keberadaan tenaga kerja perempuan. Bagi perempuan, kehilangan pekerjaan sambilan di lahan pertanian berarti kehilangan sebagian tambahan penghasilan mereka. Mereka kemudian harus berhitung ulang tentang belanja rumah tangganya.

Pada kesempatan yang berbeda, Kampung Wisata Budaya Langenastran Yogyakarta juga berusaha menghidupkan kembali kuliner Nusantara. Ketua Paguyuban Kampung Wisata Budaya Langenastran Sumartoyo mengatakan makanan-makanan kuno Nusantara semakin ditinggalkan.

Misalnya, makanan gecok ganum dari daging giling dan kuah santan yang sekarang sudah sulit ditemukan. Ada pula makanan tumpeng menduro yang berisi nasi, telur, ayam, dan sayuran. “Orang kini semakin gemar makanan instan, misalnya ayam goreng bumbu instan,” kata dia.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

5 hari lalu

Proses pemilahan sampah di TPS 3R Nitikan Kota Yogyakarta. Dok.istimewa
Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).


Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

7 hari lalu

Petugas memasuki bus Putera Fajar rombongan dari SMK Lingga Kencana Depok yang terlibat kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, 11 Mei 2024. Untuk sementara, 10 penumpang bus dan seorang pengendara motor tewas dalam kecelakaan bus yang melibatkan sejumlah sepeda motor dan mobil tersebut. TEMPO/Prima Mulia
Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.


Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

8 hari lalu

Kericuhan mewarnai konvoi kelulusan pelajar di Kota Yogyakarta Senin (13/5). Dok.istimewa
Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

Aksi ricuh pelajar yang masih berseragam sekolah itu membuat lalu lintas di sejumlah Kota Yogyakarta tersendat.


Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

14 hari lalu

Warga melintas di dekat tempat pembuangan sampah sementara di Yogyakarta, Senin, 17 Juli 2023. Penutupan sementara Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan untuk penataan berimbas pada tutupnya sejumlah tempat pembuangan sampah sementara di Kota Yogyakarta. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.


Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

22 hari lalu

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi (KPH Aksi Yogyakarta) melaporkan Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta Singgih Rahardjo karena dugaan sejumlah pelanggaran jelang masa pemilihan kepala daerah atau pilkada. Tempo/Pribadi Wicaksono
Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

30 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

33 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

44 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

48 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

14 Maret 2024

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.