TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengatakan kedatangannya ke kantor Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan hanya untuk menyampaikan rencana pemaparan garis-garis besar haluan negara oleh MPR.
"Nanti pada 22 Agustus (2016) akan ada rapat gabungan MPR dan seluruh fraksi. PDIP kan partai besar, saya sampaikan rencana itu," ujarnya saat keluar dari gedung PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis, 18 Agustus 2016.
Dia menampik pertemuannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tersebut untuk membicarakan koalisi partai menjelang pemilihan kepala daerah 2017. "Saya tadi pakai baju Ketua MPR, tidak secara khusus (membahas) persoalan pilkada," ujar Zulkifli.
Meski tak mengungkit pilkada saat bertemu dengan Megawati, dia menyebut komunikasi politik partainya dengan PDIP sangat baik. "Kami dekat sekali, hangat. Kalau berkoalisi dengan PDIP, biasanya menang di mana-mana," tuturnya.
Bukti kedekatan kedua pihak ini tersirat dari cerita Zulkifli yang mengaku diajak makan siang oleh Megawati dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. "Tadi saya ada acara MPR, kebetulan tak sempat makan. Ini diajak makan cakalang sup iga, pakai kacang merah. Enak," ucapnya.
Kedatangan Zulkifli bertepatan dengan rapat internal PDIP yang digadang-gadang akan berujung pada pengumuman nama bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur yang akan mereka usung.
Kemarin, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok datang ke kantor DPP PDIP. Dia bertemu dengan petinggi PDI Perjuangan. Setelah pertemuan itu, Ahok mengaku mendapat restu secara pribadi dari Mega untuk maju dalam pilkada 2017.
YOHANES PASKALIS
Baca Juga
Ahok Minta Restu Maju Pilkada DKI, PDIP Beri Dukungan?
Ahmad Dhani Gelar Upacara, Ahok: Terima Kasih Sama Saya