TEMPO.CO, Karawang - Istri Gubernur Jawa Barat, Netty Heryawan, gerah atas pernyataan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang menyebut Jawa Barat memiliki jumlah pelacur tertinggi di Indonesia. "Kami mempertanyakan, dari mana Ibu Khofifah memperoleh data tersebut," kata dia di Karawang, Kamis, 2 Juni 2016.
Netty meminta Kementerian Sosial melakukan cek silang data tentang jumlah pelacur di Jawa Barat. Ia menduga Khofifah menggunakan data tak langsung soal jumlah pelacur tersebut.
Pada Rabu, 1 Juni 2016, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Samarinda mengatakan Jawa Barat adalah provinsi dengan jumlah lokalisasi terbanyak di Indonesia, yaitu sebelas lokalisasi. Adapun jumlah pelacurnya diperkirakan mencapai 15 ribu.
Netty menuntut Khofifah menggunakan data yang valid ihwal pernyataannya tersebut.
Senada dengan Netty, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar merasa heran dengan data pelacur yang disebut Menteri Khofifah. Ia mengatakan, data tersebut seperti terasa terlalu banyak.
"Jika jumlahnya 15 ribu di 11 lokalisasi yang tersebar di Jawa Barat, setidaknya per lokalisasi ada 1.400 PSK, begitu? Itu data dari mana?" katanya di tempat yang sama.
Menurut Netty, Provinsi Jawa Barat sudah berupaya menjalankan program untuk menanggulangi masalah prostitusi. "Ada program ketahanan keluarga, program pendampingan bagi para korban kekerasan, dan pendampingan bagi para PSK yang ingin berhenti," katanya.
HISYAM LUTHFIANA