TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menyatakan kesiapannya menangani dampak asap bersama kementerian terkait. “Kami sudah siap melaksanakan instruksi presiden berkaitan dengan dampak sosial akibat asap dan pemadaman akan terus dilakukan,” katanya di kantor Menkopolhukam pada Jumat, 23 Oktober 2015.
Puan mengatakan Kementerian Pendidikan akan memberikan modul pendidikan bagi anak-anak yang tidak bisa bersekolah dengan normal. Kementerian Kesehatan juga menyatakan siap memberangkatkan obat-obat dan oksigen di daerah terpapar asap. Puan juga menyatakan telah menyiapkan tempat evakuasi bagi ibu dan anak dengan air purifier yang bisa menjaga kejernihan udara.
Sementara itu, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa juga menyatakan kesiapan mengevakuasi warga yang terkena dampak asap di tujuh wilayah, di antaranya Banjarmasin, Kalimantan Tengah, Pekanbaru, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Jambi, dan Sumatera Selatan. “Ini berbeda dengan proses pengungsian dari bencana alam longsor atau banjir. Karena memang tidak boleh ada lubang di mana asap masuk,” ujarnya.
Khofifah mengatakan di tempat evakuasi sudah siap tim konselor dari Kementerian Sosial, mobil dapur umum, tangki air, dan Tagana yang kompeten menangani dampak sosial asap. Ia menjamin di setiap lokasi evakuasi sudah ada air purifier sehingga tempat evakuasi aman dan sehat bagi warga.
“Beberapa infrastruktur pendukung sudah siap. Sekarang ini ketersediaan air purifier baru disiapkan 1.000 unit dan akan diprioritaskan ke titik-titik evakuasi yang sudah ditentukan,” katanya.
Sementara itu, Pelni, ujar Khofifah, sudah menyiapkan tiga kapal. Sedangkan Panglima TNI juga menyiapkan tujuh kapal yang bisa digunakan untuk mengangkut bahan-bahan ataupun alat yang dibutuhkan ke tujuh daerah yang menjadi lokasi evakuasi.
Khofifah menyebutkan di masing-masing daerah terdapat minimal satu lokasi evakuasi. Namun ada yang lebih dari satu lokasi, seperti di Kalimantan Tengah. Sebab, penentuan lokasi evakuasi dilihat dari kondisi titik api dan Menteri Sosial, kata dia, sudah berkoordinasi dengan para gubernur untuk menentukan lokasi evakuasi.
“Kemarin sudah diputuskan, estimasi evakuasi 3-5 minggu ke depan karena kemungkinan masih ada titik api,” tuturnya.
DANANG FIRMANTO