Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Teten Masduki Diberi Jas Bermerek oleh Adnan Buyung  

image-gnews
Adnan Buyung Nasution berbincang dengan Teten Masduki dan Rachlan Nashidik sebelum pertemuan di kantor Dewan Pertimbangan Presiden, Jakarta, (22/9). Dalam pertemuan dibahas kasus penggelapan pajak terbesar di ndonesia oleh PT Asian Agri. TEMPO/Yosep
Adnan Buyung Nasution berbincang dengan Teten Masduki dan Rachlan Nashidik sebelum pertemuan di kantor Dewan Pertimbangan Presiden, Jakarta, (22/9). Dalam pertemuan dibahas kasus penggelapan pajak terbesar di ndonesia oleh PT Asian Agri. TEMPO/Yosep
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis Teten Masduki, yang kini menjadi Kepala Staf Presiden, punya kenangan manis dengan Adnan Buyung Nasution. Tak hanya soal disertasi Buyung di Utrech tapi juga ia pernah diberi jas bermerek, yang menyelamatkannya dari dingin dan dipakainya belakangan untuk menikah.

Kisah itu terjadi saat Teten bersama Adnan Buyung di Hamamet, sebuah kota di tepi pantai tujuan para pelancong di Tunisia pada 1990.

"Waktu itu, saya dikirim oleh Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) untuk mengikuti kursus selama tiga bulan untuk para kandidat pemimpin NG di seluruh dunia," kata Teten dalam pesan singkatnya, Rabu, 23 September 2015.

Teten mengenang saat itu Adnan Buyung merupakan salah satu pengajar dengan topik Gerakan Bantuan Hukum di Indonesia. "Karena gerakan konsep bantuan hukum struktural yang dirintis Bang Buyung di Indonesia dijadikan model oleh banyak pergerakan di banyak tempat," ujar Teten.

Teten mengatakan saat itu juga Adnan Buyung sedang menyelesaikan kuliah doktornya di Utrech, Belanda. Setelah kantor advokat di Jakarta harus tutup karena kegiatannya melawan penguasa. "Jadi hampir setiap hari seusai kursus itu pada malam hari, kami duduk berdua di depan komputer dan menulis disertasi beliau lembar per lembar dan dikirim ke sekretaris Bang Buyung di Belanda," kata Teten menuturkan.

Saat itu, kata Teten, Buyung berbicara secara lisan dan kemudian diketiknya. "Acapkali terjadi diskusi yang alot mengenai konsep yang akan ditulis," ujar Teten mengenang. Setelah itu, kata dia, Buyung mengajak jalan santai menikmati suasana petang yang Indah di Hamamet. "Dan mentraktir saya makan yang enak."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak hanya itu, Teten juga mengingat bagaimana dia memiliki jas pertama kalinya. Dia menuturkan saat itu, Adnan Buyung menanyakan kepadanya, "Kamu bawa jas? Ini mau masuk musim dingin," kata Buyung yang dituliskan kembali oleh Teten. Teten mengaku saat itu tidak punya jas dan hanya membawa jaket.

"Lalu dia buka jas yang dipakainya dan dikasih ke saya. Jas itu pula yang saya pakai waktu saya menikah pada tahun 1995," ujar dia. "Dan sampai sekarang saya koleksi sebagai kenangan dari tokoh pergerakan kemanusiaan yang saya hormati."

Teten menilai Buyung merupakan orang yang memilik hati yang bersih. Juga selalu ringan tangan membantu orang yang membutuhkan. "Sebelum meninggalkan saya di Tunisia kembali ke Belanda, Bang Buyung juga memberi uang USD 300 dan menyuruh saya memberi pakaian yang pantas. Soal ini saya tahu betul maksudnya, karena Bang Buyung selalu berpakaian necis."

Di akhir kisahnya akan Buyung, Teten berdoa, "Semoga ajaran, jasa-jasa, dan kebaikan Bang Buyung untuk kemajuan gerakan HAM dan demokrasi di Indonesia, tetap dikenang oleh kita semua dan mendapat tempat di sisi Allah SWT. Amin."

REZA ADITYA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

52 hari lalu

Solihin GP dan Presiden Soeharto (Dok. Facebook/Sejarah Sunda)
Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

Tokoh Jawa Barat Solihin GP yang akrab disapa Mang Ihin itu meninggal saat perawatan di Rumah Sakit Advent Bandung.


Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

52 hari lalu

Susi Pudjiastuti berbincang dengan mantan Gubernur dan sesepuh Jawa Barat Solihin GP atau Mang Ihin saat penganugerahan Doktor Kehormatan untuk Jusuf Kalla di Bandung, Senin, 13 Januari 2020. Mang Ihin juga disebut sebagai
Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

Solihin GP mengajak masyarakat kembali ke konsep dasar dalam mengelola lingkungan hidup.


Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

52 hari lalu

Susi Pudjiastuti meluapkan rasa rindunya pada mantan Gubernur dan sesepuh Jawa Barat Solihin GP atau Mang Ihin saat penganugerahan Doktor Kehormatan untuk Jusuf Kalla di Bandung, Senin, 13 Januari 2020. Mang Ihin menjadi Gubernur Jawa Barat pada tahun 1970-1975. TEMPO/Prima Mulia
Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

Mantan Gubernur Jawa Barat yang juga pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Solihin GP wafat di usia 97 tahun.


Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

22 Januari 2024

Ignas Kleden. TEMPO/Subekti
Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

Ignas Kleden dikenal sebagai sosok sastrawan, sosiolog, dan kritikus sastra asal lores Timur.


Tokoh Peristiwa Malari 1974: Hariman Siregar, Adnan Buyung Nasution, Sjahrir, hingga Rahman Tolleng

15 Januari 2024

Hariman Siregar
Tokoh Peristiwa Malari 1974: Hariman Siregar, Adnan Buyung Nasution, Sjahrir, hingga Rahman Tolleng

Tepat 50 tahun lalu, 15 Januari 1974, Jakarta diamuk massa. Peristiwa ini disebut Malari. Siapa saja tokoh yang terlibat?


Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

28 Desember 2023

Masyarakat Adat Suku Sentani dan seluruh masyarakat Kampung Harapan di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua melakukan prosesi tangisan meratap (hela-hili) di depan Gedung Stadion Lukas Enembe dan Gereja GKI Filadelfia di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis, 28 Desember 2023. ANTARA/Agustina Estevani Janggo
Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

Dantje Nere mengatakan masyarakat adat yang juga sebagai warga jemaat GKI Filadelfia Kampung Harapan setempat sangat merasa kehilangan Lukas Enembe.


Profil Doni Monardo, Mantan Ketua BNPB yang Meninggal Hari Ini

3 Desember 2023

Ketua Umum PP PPAD, Letjen TNI Purn Doni Monardo menerima silaturahmi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Marsekal Muda TNI Wahyu Hidayat Soedjatmiko, Wadan Paspampres Brigjen TNI (Mar) Oni Junianto, beserta jajaran di Aula Soerjadi, Gedung PPAD Jalan Matraman Jakarta Timur Selasa 24 Januari 2023. Foto Istimewa
Profil Doni Monardo, Mantan Ketua BNPB yang Meninggal Hari Ini

Doni Monardo menjabat sebagai Ketua Umum PPAD atau Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat untuk periode 2021-2026.


Eks Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Berpulang

3 Desember 2023

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Doni Monardo melakukan donor plasma konvalesen setelah 17 hari dinyatakan sembuh dari Covid-19. Foto: BNPB
Eks Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Berpulang

Doni Monardo jatuh sakit dan menjalani proses perawatan intensif di rumah sakit sejak 22 September 2023.


Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Berpulang

26 Agustus 2023

Arist Merdeka Sirait. Instagram
Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Berpulang

Arist Merdeka Sirait meninggal dalam usia 63 tahun pada pukul 08.30 WIB di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.


Profil Luis Suarez, Legenda Barcelona dan Inter Milan yang Meninggal dalam Usia 88 Tahun

10 Juli 2023

Luis Suarez. Wikipedia
Profil Luis Suarez, Legenda Barcelona dan Inter Milan yang Meninggal dalam Usia 88 Tahun

Luis Suarez merupakan pesepak bola yang aktif di era 50 hingga 70-an dan pernah menyabet Ballon d'Or, pernah memperkuat Barcelona dan Inter Milan.