TEMPO.CO, Merak - Kapal Motor Penumpang (KMP) Mutiara Persada I yang membawa ratusan penumpang dan kendaraan dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung, menuju pelabuhan Merak, Banten, kandas di perairan Selat Sunda, tepatnya disekitar pulau Harimau dekat Pulau Kandang Balak, Lampung, Minggu malam, 26 April 2015. Meskipun hanya berjarak sekitar 15 menit dari Pelabuhan Bakauheni, upaya evakuasi ratusan penumpang yang tertahan di dalam kapal baru bisa dilakukan Senin, 27 April 2015.
Tim Search and Research PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Radmiadi saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Menurut dia, seluruh penumpang berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Bakauheni. “Untuk penumpang sudah berhasil dievakuasi semua sekitar pukul 10.00 WIB, sementara kapalnya baru bisa dievakuasi sekitar pukul 13.00 WIB dan langsung dibawa ke Pelabuhan Bakauheni,” ujar Radmiadi Senin, 27 April 2015.
Dari informasi yang dihimpun Tempo, kapal tersebut mengangkut 70 orang penumpang pejalan kaki, 50 unit mobil pribadi, truk berukuran sedang sebanyak 11 unit, bus berukuran sedang satu unit, dan trailer sebanyak tujuh unit. Kapal tersebut kandas saat sedang berlayar dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak akibat diterjang gelombang tinggi dan angin kencang diperairan Selat Sunda.
Sementara itu, Juru bicara PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Mario Sardadi Oetomo mengatakan, peristiwa kandasnya kapal penumpang tersebut tidak mempengaruhi operasional di Pelabuhan Merak. “Untuk peristiwa kandas, tidak ada pengaruhnya ke Pelabuhan Merak,” kata Mario.
Meski demikian, Mario mengakui cuaca buruk yang melanda bagian utara Perairan Selat Sunda menyebabkan pelayanan penyeberangan di lintasan Merak-Bakauheni terganggu. Cuaca buruk, membuat jadwal pelayaran begeser karena terjadi keterlambatan waktu kedatangan dan keberangkatan kapal.
“Cuaca buruk beberapa hari ini mengakibatkan keterlambatan jadwal kedatangan dan pelayaran kapal hingga 15 menit. Kapal juga sulit sandar akibat arus kencang dan gelombang tinggi,” kata Mario.
Menurut Mario, hingga saat ini, PT ASDP masih tetap mengoperasikan 28 kapal ro-ro seperti pada hari biasa. “Kondisi di Pelabuhan Merak pun lancar seperti biasa dan tidak terjadi penumpukan kendaraan,” kata Mario.
Sebelumnya, PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Merak mendapatkan peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Serang untuk berhati-hati terhadap ancaman ombak dan gelombang tinggi. Menurut BMKG, gelombang tinggi bisa mencapai 2 hingga 4 meter di wilayah perairan Merak dan Selat Sunda.
Menurut Mario, BMKG memperingatkan arus transportasi laut karena ketinggian gelombang wilayah selatan cukup tinggi dan berimbas ke wilayah utara atau Pelabuhan Merak. “Untuk gelombang tinggi dan ekstrem itu terjadi di wilayah Selatan. Tapi, bagian Utara pun terkena imbasnya. Untuk itu, BMKG melakukan peringatan dini kepada kami untuk berhati-hati," kata Mario.
WASI’UL ULUM