TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta Bambang Praswanto mengatakan penetapan Megawati Soekarnoputri sebagai calon tunggal Ketua Umum PDIP periode 2015-2020 muncul pertama kali dari obrolan ringan. Bambang menyebutkan alasan Megawati dicalonkan kembali menjadi Ketua Umum PDIP.
Salah satu alasan yang muncul agar Megawati dicalonkan kembali menjadi Ketua Umum PDIP adalah partai banteng butuh figur pemersatu. “Mega juga dinilai memiliki kematangan ideologi tentang konsep Trisakti Soekarno,” kata Bambang pada Tempo, Selasa, 23 September 2014.
Baca juga:
Pada 20 September 2014, Rapat Kerja Nasional PDIP menetapkan Megawati sebagai Ketua Umum PDIP periode 2015-2020. (Baca juga: Rakernas TetapkanMegawati Ketua Umum PDIP Lagi))
Menurut Bambang, ide pencalonan tunggal Megawati muncul pada Minggu siang, 14 September 2014. Sebanyak 25 ketua DPD PDIP berkumpul terpisah dengan pengurus DPP PDIP di salah satu ruang. Para ketua tersebut, antara lain, dari DPD PDIP Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, Aceh, dan Papua. Selain sejumlah ketua DPD, presiden terpilih Joko Widodo juga ikut nimbrung di obrolan itu.
Bambang mengatakan obrolan itu seolah mengalir begitu saja. Tak ada rencana sebelumnya, karena kedatangan puluhan ketua DPD PDIP di Bogor itu bermula dari acara syukuran dan pembubaran tim pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla sehari sebelumnya.
Sebanyak 25 ketua DPD PDIP yang hadir di Gadog lantas sepakat akan membawa hasil obrolan itu dalam Rakernas PDIP di Semarang, 19-20 September 2014. Karena pertemuan Gadog hanya dihadiri 25 ketua DPD, rencana itu dimatangkan kembali pada Jumat, 19 September 2014, di sela acara Rakernas.
Pertemuan untuk mematangkan rencana itu berlangsung di rumah dinas Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, yang juga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah. Ketua DPD PDIP se-Indonesia hadir dalam pertemuan yang baru dimulai pukul 23.30 WIB itu. “Rapat itu sampai jam dua (dinihari),” katanya.
Ia mengatakan salah satu poin yang dihasilkan dari pertemuan malam itu adalah menyampaikan keinginan ketua DPD PDIP se-Indonesia agar Megawati menjadi Ketua Umum kembali dalam sesi pemandangan umum di Sidang Pleno Rakernas. Usulan itu lantas disetujui sebagai bagian dari keputusan Rakernas pada Sabtu malam.
Menurut dia, penetapan Megawati sebagai calon tunggal Ketua Umum PDIP periode 2015-2020 memang di luar agenda resmi Rakernas. “Dan DPP juga tak mengetahui rencana itu,” katanya.
ANANG ZAKARIA
Berita lain:
Jokowi Emoh Ditanya Lagi Soal Jakarta
Skandal Foto Bugil Vanessa Berdampak Kariernya?
Bocah 8 Tahun Dapat Duit Rp 15 Miliar dari YouTube