TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan akan membina sekitar 18 daerah yang mendapat nilai ujian nasional paling rendah. Menurut dia, rata-rata nilai ujian nasional SMA di daerah itu tak mencapai angka 5 pada tahun ini, dan kurang dari 4 pada tahun kemarin.
"Akan kami jadikan 'pasien'," katanya saat menggelar jumpa pers di kantornya, Senin, 19 Mei 2014. Namun ia mengaku tak mengetahui detail daerah mana saja yang akan mendapat perhatian lebih itu.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kemendikbud Nizam menyatakan ada 23 kabupaten/kota yang rata-rata nilai UN murninya masih rendah. Misalnya, tiga wilayah di Maluku Utara, yakni Morotai, Kota Tidore, Halmahera Barat; serta Aru, Maluku; Nias, Sumatera Utara; dan Gayo Lues, Aceh.
Menurut dia, jumlah daerah yang akan dibina tersebut kemungkinan lebih banyak lagi. Kemendikbud, kata dia, sedang mendalami kebutuhan daerah-daerah itu. "Kami mendalami kondisi dan kekurangannya agar bisa dibuat program yang sesuai untuk meningkatkan mutu pendidikannya," katanya melalui pesan singkat. (Baca: Ribuan Siswa SMA di NTT Tidak Lulus UN)
Adapun Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kemendikbud Achmad Jazidie mengatakan pembinaan itu akan dilakukan dengan memberikan pelatihan khusus kepada para guru. Manajeman sekolahnya, ujar dia, juga akan diberi perhatian selama setahun. "Misalnya, keaktifan sekolah untuk mengikuti lomba," katanya.
Dari data Kemendikbud, nilai rata-rata UN murni SMA jurusan ilmu pengetahuan alam adalah 6,39, dengan nilai terendah 1,55, dan tertinggi 9,7. Sedangkan untuk jurusan ilmu pengetahuan sosial rata-ratanya 5,8, dengan nilai terendah 1,08 dan tertinggi 9,3. Adapun untuk madrasah aliyah, nilai rata-rata UN jurusan IPA adalah 6,06, dengan nilai terendah 1,7 dan tertinggi 9,4. Sedangkan untuk jurusan IPS, rata-ratanya 5,75, dengan nilai terendah 1,13 dan tertinggi 9,1. (Baca: 20 Siswa SMA dengan Nilai Ujian Nasional Tertinggi)
NUR ALFIYAH
Berita Terpopuler:
Jadi Cawapres, Ini Daftar Kebijakan Kontroversi JK
Polisi Cari Petinggi Artha Graha yang Hilang
Pasar Harapkan Cawapres Jokowi dari Militer
Pelajar di Australia Khawatirkan Program Purifikasi Prabowo