Yon Suharyono: Sukses Menertibkan Tanjung Gusta
Yon Suharyono memiliki kepiawaian menertibkan Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Sumatera Utara yang terkenal keras karena banyak menampung narapidana eks Gerakan Aceh Merdeka.
Kepala Kantor Wilayah Bengkulu yang lahir di Cirebon pada 11 Agustus 1956 ini pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Pengembangan Teknik BPSDM Kemenkumham dan Kadiv Pemasyarakatan Kalsel.
Ketua Senat AKIP 1979/1980 ini pernah menjadikan Lapas Ciamis meraih penghargaan dari Menkumham karena berhasil menerapkan program “Bebas Peredaran Uang” ketika menjabat sebagai Kalapas. Soal penugasan ke luar negeri, Yon tercatat pernah menyambangi Australia (2008) dan Malaysia (2009).
Sosok Yon Suharyono dianggap cukup bersih oleh bawahnnya. “Pak Yon, mengenai keuangan cenderung bersih, hati-hati, bahkan terkesan takut dalam pengelolaan keuangan. Pokoknya tertib, sesuai peraturan,” ujar salah seorang mantan stafnya. Selain itu, bapak tiga anak ini juga dianggap penyabar. “Ketika bawahan melakukan kesalahan, tidak langsung marah, tetapi bersama-sama mencari solusi, ketika solusi sudah dicapai, suasana kerja berjalan seperti biasanya,” kata salah seorang pejabat BPSDM Kemenkumham.
Dalam makalahnya, Yon menceritakan pengalamannya ketika menangani ancaman kerusuhan yang dimotori kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Rutan Klas I Tanjung Gusta Medan. Informasi yang beredar, kerusuhan akan berlangsung selepas sholat idul adha. Pukul 05.30, Yon diam-diam memanggil salah satu pimpinan GAM tersebut dan berbicara empat mata di masjid. Dengan pendekatan persuasif, rencana membuat kerusuhan yang sedianya dilakukan akhirnya berhasil dibatalkan.
Terkait harta kekayaan, dalam LHKPN tanggal 12 November 2011, total kekayaan Yon sebesar Rp. 1.701.559.053. Rinciannya, harta tidak bergerak Rp. 480.811.818, harta bergerak Rp. 386.000, surat berharga (asuransi) Rp. 230.722.800, giro dan setara kas Rp. 604.024.435.
Selanjuitnya >> Adrianus Meliala: Dari Kompolnas ke Pemasyarakatan