I Wayan Sukerta: Jagoan Lapangan
I Wayan Sukerta maju bersaing dengan modal dengan pengalaman enam kali sebagai kalapas. Bapak dua anak kelahiran Tabanan, 24 April 1956 ini kenyang seluk beluk persoalan di pemasyarakatan. Wayan memang pernah dipercaya memimpin Kalapas IIB Takalar, Karutan Klas I Makasar, Kalapas Klas IIA Bogor dan selanjutnya tiga kali memimpin Lapas Klas IA di Madiun, Malang dan Cipinang.
Tahun 2011, suami Herly Ermawati Siregar (PNS di Pengadilan Negeri Bogor) ini dipercaya menjadi Direktur Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak. Ketika menjabat Kakanwil Sulawesi Utara, pernah mendapat penilaian sebagai Kanwil Terbaik Ketiga di tahun 2012. Ini adalah penghargaan kedua Wayan setelah di tahun 2007 meraih predikat Lapas Terbaik dalam bidang perawatan, pelayanan narapidana dan tahanan pada Lapas Klas IIA Bogor.
Kakanwil Sumatera Utara yang baru dilantik ini mengenyam empat kali bangku kuliah, yaitu Diploma AKIP, Sarjana di STIA LAN, Sarjana di Universitas Satria Makasar, dan Magister di Universitas Muslim Makasar. Uniknya, Wayan adalah lulusan Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial yang bidang ilmunya relatif dekat dengan tugas dan fungsi pemasyarakatan.
Sebagai pimpinan, Wayan dinilai memiliki inovasi. “Saat saya melakukan pemeriksaan, Lapas yang dipimpin Wayan membuat ‘dispenser’ buatan sendiri dengan memasukkan pemanas ke dalam tempat air besar agar WBP tidak memanaskan air sendiri dengan membakar kaos,” ucap salah seorang auditor Inspektorat Jenderal.
Orang terdekat Wayan juga memiliki kenangan tersendiri. “Semasa menjabat Kalapas Rutan, Wayan tidak kembali ke rumah dulu sebelum mengunjungi blok napi,” ujar istri Wayan.
Dalam LHKPN tanggal 8 Mei 2012, Wayan memiliki total kekayaan Rp. 1.573.802.083. Dengan rincian harta tidak bergerak Rp. 714.689.000. harta bergerak Rp. 229.000.000, harta bergerak lainnya Rp. 103.000.000, giro dan setara kas Rp. 527.113.083.
Selanjutnya >> F. Haru Tamtomo: Pejabat Peduli Bawahan