Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

image-gnews
Nila Armelia Windasari, S.A., M.B.A, Ph.D. (Humas ITB/Anggun Nindita)
Nila Armelia Windasari, S.A., M.B.A, Ph.D. (Humas ITB/Anggun Nindita)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Nila Armelia Windasari berusia 17 tahun pada 2008. Ketika itu, dia baru lulus dari SMAN 1 Sidoarjo. Sepuluh tahun kemudian, dosen muda itu telah menamatkan studi sarjana, magister, dan doktoral dari tiga universitas berbeda di dalam dan luar negeri.

Nila lulus studi sarjana dari jurusan akuntansi Universitas Airlangga atau Unair Surabaya pada 2012. Setahun kemudian, perempuan itu melanjutkan studi magisternya ke Asia University, Taiwan dengan program studi administrasi bisnis dan manajemen. Nila menamatkan studi S2-nya pada 2014 dan langsung melanjutkan S3.

Nila menerima gelar Doctor of Philosophy atau Ph.D di bidang service science dari National Tsing Hua University, Taiwan pada 2018. Kini, di usia 32 tahun, dia sudah hampir enam tahun mengajar mahasiswa sarjana dan pascasarjana di Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (ITB).

Kepada Tempo, Nila membagikan suka dukanya mengejar gelar doktor dan menjadi dosen di usia muda. “Saya berkarir menjadi dosen muda di saat yang bersamaan dengan perjalanan saya menjadi ibu muda,” kata Nila melalui pesan singkat pada Kamis, 2 Mei 2024.

Anak Nila lahir ketika dia berusia 24 tahun. Ketika itu, kata Nila, dia sedang menghadapi ujian kandidat doktoral di universitas Taiwan.

Nila mengungkapkan bahwa membagi waktu untuk keluarga dan studi hingga menjadi dosen adalah tantangan tersendiri. Namun, dia bersyukur karena keluarganya mendukung pilihan karier tersebut.

Menurut Nila, menjadi seorang dosen muda bukanlah pekerjaan mudah. Apalagi sejumlah mahasiswanya berusia lebih tua dari dirinya.

“Apakah sulit mengajar yg lebih tua? Pasti sulit. Bahkan seluruh bimbingan S3 saya semua lebih tua dari saya,” ucap Nila.

Menghadapi itu, Nila mengaku lebih suka memposisikan diri sebagai partner belajar ketimbang “mengajari” para mahasiswanya. Sebabnya, dia juga merasa mendapatkan banyak pelajaran dalam proses tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Proses di kelas adalah proses pertukaran pengetahuan, tugas saya adalah menciptakan kelas yang kondusif sehingga diskusi berjalan dua arah,” kata Nila.

Selain itu, salah satu prinsip Nila dalam belajar dan mengajar adalah tidak ingin mengejar studi untuk sekedar lulus. Dalam membimbing skripsi atau tesis mahasiswanya, Nila meyakini bahwa melakukan revisi berulang kali bukanlah hal buruk.

“Itu menunjukkan kompleksitas permasalahan yang dibawa mahasiswa. Ketika dia berhasil memecahkan, itu adalah achievement buat dia, bukan hanya untuk saya,” kata Nila.

Meski meraih gelar doktoral dan menjadi dosen di usia muda, Nila mengatakan dirinya bukan orang yang menganggap umur sebagai satu faktor penentu. Menurut dia, usia bukanlah sebuah capaian maupun hambatan dalam mengejar studi. Nila berkata bahwa dukungan orang-orang di sekitarnya lebih menentukan keberhasilan dirinya dalam studi dan karier.

Dia pun memberikan saran bagi mereka yang ingin mengejar studi pascasarjana di usia muda. Menurut Nila, mereka harus bisa pintar-pintar dalam memprioritaskan keingingan, termasuk dalam studi dan karir.

“Kesalahan saya beberapa tahun ke belakang adalah mengejar pencapaian dan tidak ingin kehilangan semua kesempatan,” ujar Nila.

Dia mengatakan bahwa anak muda punya kecenderungan banyak mau, sehingga kerap lupa bahwa pasti ada yang harus dikorbankan. Kesalahan itu kemudian dia perbaiki dengan memprioritaskan beberapa hal di atas yang lain. “Life is hard, choose your hard (hidup itu sulit, maka pilihlah kesulitan yang mau kamu jalani),” ucapnya.

Pilihan Editor: Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Muhadjir Effendy Akan Kembali Mengajar setelah Tak Lagi Jadi Menteri

2 jam lalu

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, saat ditemui di Kompleks Parlemen Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Rabu, 11 September 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah
Muhadjir Effendy Akan Kembali Mengajar setelah Tak Lagi Jadi Menteri

Menko PMK Muhadjir Effendy akan kembali mengajar setelah tidak lagi menjabat sebagai menteri di kabinet Jokowi.


PSN Food Estate Merauke, Doktor Supercepat Bahlil, dan Supermoon di Top 3 Tekno

3 jam lalu

Puluhan massa dari Koalisi Masyarakat Sipil, aktivis Pembela Hak Asasi Manusia dan Lingkungan Hidup, dan masyarakat adat terdampak proyek PSN Merauke melakukan aksi demo di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Rabu, 16 Oktober 2024. Dalam aksinya massa mendesak Presiden RI, Menhan, Mentan, dan Menkomarves segera menghentikan PSN Merauke, untuk pengembangan kebun tebu dan bioethanol dan proyek cetak sawah baru sejuta hektar. TEMPO/Subekti
PSN Food Estate Merauke, Doktor Supercepat Bahlil, dan Supermoon di Top 3 Tekno

Masyarakat adat Merauke keluhkan PSN food estate yang dinilai brutal. Bahlil bicara gelar doktor yang diraihnya supercepat.


Bahlil Raih Gelar Doktor, ESDM: Ilmu Beliau jadi Landasan Kokoh Sektor Energi Lebih Berkelanjutan

4 jam lalu

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia usai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor Program Studi Kajian Stratejik dan Global di Universitas Indonesia, Rabu, 16 Oktober 2024. TEMPO/Muhammad Rizki Yusrial
Bahlil Raih Gelar Doktor, ESDM: Ilmu Beliau jadi Landasan Kokoh Sektor Energi Lebih Berkelanjutan

Kementerian ESDM mengucapkan selamat kepada Bahlil Lahadalia selaku menteri yang telah secara resmi menyandang gelar doktor.


Profil Chandra Wijaya, Promotor Sidang Doktor Bahlil yang Menjabat Komisaris Independen Jasa Marga

4 jam lalu

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia usai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor Program Studi Kajian Stratejik dan Global di Universitas Indonesia, Rabu, 16 Oktober 2024. TEMPO/Muhammad Rizki Yusrial
Profil Chandra Wijaya, Promotor Sidang Doktor Bahlil yang Menjabat Komisaris Independen Jasa Marga

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia resmi menyandang gelar doktor usai menjalani sidang terbuka di Universitas Indonesia pada Rabu, 16 Oktober 2024.


Kisah Bahlil Usai Raih Gelar Doktor dari UI, Mengaku Tidak Punya Target hingga Wujudkan Mimpi Ayah

14 jam lalu

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia usai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor Program Studi Kajian Stratejik dan Global di Universitas Indonesia, Rabu, 16 Oktober 2024. TEMPO/Muhammad Rizki Yusrial
Kisah Bahlil Usai Raih Gelar Doktor dari UI, Mengaku Tidak Punya Target hingga Wujudkan Mimpi Ayah

Bahlil Lahadalia mengatakan tidak pernah menyangka bisa mendapatkan gelar doktor dengan predikat cumlaude dari Universitas Indonesia. Simak ceritanya.


Menyusul Bahlil, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Besok akan Sidang Terbuka Promosi Doktor di UI

18 jam lalu

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto membacakan pengumuman nama calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024. Kepala Daerah yang diusung PDIP dalam Pilkada 2024 berasal dari 169 daerah dengan rincian 6 provinsi, 151 kabupaten, dan 12 kota. TEMPO/Ilham Balindra.
Menyusul Bahlil, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Besok akan Sidang Terbuka Promosi Doktor di UI

Sidang terbuka promosi doktor Hasto bakal digelar di Balai Sidang Kampus UI Depok pada Jumat, 18 Oktober 2024, pukul 14.00-16.00 WIB.


Raih Doktor Tak Sampai 2 Tahun, Apa Kata Bahlil?

18 jam lalu

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia usai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor Program Studi Kajian Stratejik dan Global di Universitas Indonesia, Rabu, 16 Oktober 2024. TEMPO/Muhammad Rizki Yusrial
Raih Doktor Tak Sampai 2 Tahun, Apa Kata Bahlil?

Bahlil menyebut dirinya bisa mendapat gelar doktor di waktu yang cepat adalah dengan fokus dan rela mengalokasikan waktu di antara banyak kesibukan.


Semarak OSKM ITB 2024 Langkah Awal Mahasiswa Baru Menuju Masa Depan Gemilang

19 jam lalu

Suasana OSKM ITB 2024
Semarak OSKM ITB 2024 Langkah Awal Mahasiswa Baru Menuju Masa Depan Gemilang

OSKM ITB 2024 bukan hanya sekadar ajang pengenalan, tetapi juga langkah awal dari perjalanan panjang para calon pemimpin masa depan.


Peneliti ITB Menemukan Air Galon Berbahan Polikarbonat Aman dan Sesuai Regulasi BPOM

21 jam lalu

Foto ilustrasi. Dok. ITB
Peneliti ITB Menemukan Air Galon Berbahan Polikarbonat Aman dan Sesuai Regulasi BPOM

Pakar ITB melakukan uji penelitian terkait keamanan air kemasan galon polikarbonat. Hasil riset tersebut menemukan seluruh sampel air yang diuji aman.


Universitas Columbia Skors Dosen Pro-Israel karena Intimidasi Staf

23 jam lalu

Professor Shai Davidai. Foto : Colombia University
Universitas Columbia Skors Dosen Pro-Israel karena Intimidasi Staf

Shai Davidai untuk sementara diskors setelah 'berulang kali melecehkan dan mengintimidasi' staf Universitas Columbia.israel