Mohammad Ghazalie: Eselon I Tapi Tak Punya Mobil
Muhammad Ghazalie maju dalam seleksi Direktur Jenderal Pemasyarakatan dengan modal kesederhanaan hidup. Staf Ahli Bidang Hukum Sekretariat Jenderal Wantanas ini hingga sekarang belum memiliki kendaraan pribadi.
Wisudawan terbaik Akademi Ilmu Pemasyarakatan (AKIP) tahun 1982 ini dilahirkan di Banda Aceh pada 14 Maret 1957. Mengawali karier di Kementerian Hukum dan HAM, pada tahun 2009 Ghazalie mulai diperbantukan pada Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas).
Pria peraih gelar Doktor di bidang Manajemen Pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta ini menawarkan beberapa program untuk upaya pembenahan pemasyarakatan, antara lain, perbaikan regulasi, penempatan narapidana kasus korupsi, narkoba dan teroris pada Lapas super maximum security agar dapat memutus jaringan dengan sindikat mereka. Selain itu, peningkatan kapasitas dan integritas petugas Lapas/Rutan merupakan hal penting, di samping peningkatan kerjasama lintas sektoral dengan lembaga lain.
Suami dari Suwarni Hidayati ini sangat produktif di kantor dan mampu menyelesaikan tugas sesuai target, sehingga di Wantanas mendapat apresiasi untuk dipromosikan menjadi pejabat eselon I. Selain itu, Ghazalie juga merupakan pribadi yang sederhana. ”Pak Ghazalie itu sangat sederhana, bahkan dia tidak punya harta yang menonjol,” kata salah satu pejabat di Wantanas.
Berdasarkan data LHKPN per Oktober 2012, harta bergerak yang dimiliki oleh Ghazalie sebesar Rp 140 juta berupa tanah dan bangunan di Tangerang Banten. Selain itu juga dua buah sepeda motor senilai Rp 22 juta, serta harta lain-lain berupa perhiasan dan tabungan senilai Rp 190 juta.
Selanjutnya >> Ma’mun: Tidak Pelit Ilmu