TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Marwan Jafar mengatakan sekretariat gabungan partai koalisi pendukung pemerintah sudah lama tak berkegiatan. "Sudah lama vakum," kata Marwan saat dihubungi, Rabu, 25 September 2013.
Menurut dia, pertemuan terakhir antarpartai koalisi terjadi pada Mei lalu, saat mereka membahas rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Setelah itu, tak ada komunikasi apa pun yang dijalin anggota sekretariat.
"Tidak ada komunikasi apa pun, undangan apa pun, pemberitahuan apa pun," ujar Marwan. Ia enggan berkomentar ihwal ada-tidaknya rencana dari partainya untuk memulai lagi komunikasi antarpartai koalisi. "Kami wait and see saja. Kami menunggu diundang."
Meski begitu, Marwan menganggap keberadaan sekretariat masih tetap diperlukan. "Kalau dimaksimalkan, setgab bisa menelurkan gagasan yang cerdas dan strategis," ucap Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKB ini.
Ihwal penggunaan kantor sekretariat sebagai markas tim pemenangan peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, Marwan menganggap hal itu sepenuhnya merupakan hak si pemilik, yakni kader Partai Persatuan Pembangunan yang juga Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz.
"Terserah yang punya rumah, mau dipakai sebagai markas tim pemenangan salah satu peserta konvensi atau dijadikan kantor setgab," kata Marwan. Namun, ia menambahkan, jika benar dialih fungsi, sekretariat harus tetap memiliki kantor. "Barangkali kantor setgab dipindahkan ke tempat lain."
Adapun sekretariat gabungan terdiri dari sejumlah partai, yakni Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, dan PKB.
PRIHANDOKO
Berita Politik Terpopuler:
Kenapa Dirut TVRI Dipecat?
Capres, Duet Jokowi-JK Terpopuler di Dunia Maya
Ini Alasan Khofifah Gugat Hasil Pilgub Jawa Timur
Disebut Atur E-KTP, Ini Jawaban Setya Novanto
Menteri Gamawan Soal E-KTP: Nazaruddin Ngaco