TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengukuhkan tujuh guru besar baru di rumpun ilmu-ilmu syariah dalam Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar di Gedung Auditorium Harun Nasution pada Rabu, 8 Mei 2024. Rektor UIN Jakarta, Asep Saepudin Jahar, berharap para guru besar baru yang dikukuhkan turut menjadi bagian penting pengembangan akademik kampus.
Menurut Asep, penambahan guru besar akan menjadi momentum UIN Jakarta untuk meningkatkan produktivitas akademik. "Selain itu, bisa menghasilkan teori baru dan undang-undang yang memiliki spirit hukum Islam sehingga cita-cita membawa Islam dalam berbagai aspek kehidupan akan terasa nyata,” kata Dede dilansir laman UIN Jakarta, Kamis, 9 Mei 2024.
Pengukuhan ketujuh guru besar kali ini menjadikan UIN Jakarta sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri atau PTKIN yang memiliki jumlah guru besar terbanyak. Total guru besar di UIN Jakarta saat ini berjumlah 138 orang.
Menurut rektor, penambahan guru besar di lingkungan UIN Jakarta menjadi bagian penting dalam pengembangan akademik perguruan tinggi. Sebab, inti reputasi perguruan tinggi ada pada guru besar melalui pelaksanaan tanggung jawab akademik masing-masing.
Seluruh guru besar yang dikukuhkan merupakan pengajar pada Fakultas Syariah dan Hukum. Guru besar yang dikukuhkan adalah Rahman Dahlan (Guru Besar Bidang Ilmu Ushul Fikih), Hasanuddin (Guru Besar Bidang Ilmu Fikih Muamalah), Yayan Sopyan (Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Keluarga Islam), dan Mesraini (Guru Besar Bidang Ilmu Fikih Munakahat). Lalu, Wardah Nuroniyah (Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Keluarga Islam), Asmawi (Guru Besar Bidang Ilmu Ushul Fikih), dan Alimin (Guru Besar Bidang Ilmu Tafsir).
Prosesi pengukuhan para guru besar ditandai pembacaan surat keputusan menteri tentang pengangkatan masing-masing guru besar, pemasangan selempang guru besar, dan orasi ilmiah para guru besar. Selain itu, prosesi pengukuhan turut menayangkan pidato Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amien, dan ucapan selamat dari berbagai kolega para guru besar yang dikukuhkan.
Pengukuhan ketujuh guru besar baru ini diapresiasi pimpinan senat UIN Jakarta, Dede Rosyada. Profesor Dede berharap dengan bertambahnya guru besar bisa meningkatkan karya akademik, penemuan teori serta teknologi baru yang dikembangkan oleh UIN Jakarta.
Pesan Rektor UIN Jakarta untuk Guru Besar
Rektor Asep Jahar tak lupa mengapresiasi perjuangan para guru besar atas pencapaian akademik di bidang ilmunya masing-masing. Namun, ada tanggung jawab yang besar yang harus diemban.
Rektor menurutkan bahwa guru besar adalah guru sejati yang berarti mengajarkan dan menjadi pembimbing. Bukan berarti setelah menjadi guru besar justru menjauh dari mahasiswanya atau bahkan susah dihubungi. “Ini adalah ironi yang tidak mungkin dan tidak boleh terjadi di dalam perguruan tinggi,” katanya.
Pilihan editor: Mahasiswa UIN Jakarta Sebut Kampus Tarik Ulur Protes Kenaikan UKT