TEMPO.CO, Surabaya- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melakukan penelitian awal di pusat semburan lumpur bercampur minyak yang ada di bekas bendungan Desa Metatu, Kecamatan Benjeng, Gresik, Jawa Timur, hari ini, Minggu 18 November 2012.
PVMBG menerjunkan delapan personel. Dengan menggunakan sebuah alat plastik yang tersambung dengan sebuah alat suntik besar, mereka berusaha mengambil air dari dalam kubangan lumpur.
Baca Juga:
Hingga berita ini diturunkan, mereka masih nampak sibuk untuk terus mengambil air. "Kemarin kami observasi singkat dan hari ini kami mulai ambil sampel," kata Ahmad Zainuddin, salah satu personel dari PVMBG.
Untuk mengamankan lokasi bencana pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah telah memasang pagar bambu mengitari pusat semburan dengan luas diameter sekitar 100 meter.
"Kami juga telah membagikan 12 ribu masker kepada warga sekitar," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gresik, Hari Sucipto. Masker sengaja dibagikan untuk mengamankan warga dari bau menyengat minyak.
Sekedar diketahui, semburan lumpur bercampur minyak keluar pada Selasa pukul 16.30 lalu. Saat awal menyembur, ketinggian semburan mencapai 15-20 meter. Ini bisa dibuktikan adanya lumpur yang menempel di ranting-ranting pohon imbo (pohon dengan buah mirip melinjo) yang ada tepat di sisi selatan semburan.
FATKHURROHMAN TAUFIQ