TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah rumah yang disebut sebagai kediaman Novel Baswedan, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang akan ditangkap oleh polisi, di Jalan Kelapa Puan Timur II ND2 Nomor 22, Kelapa Gading, Jakarta Utara, masih tampak sepi. Jendela dan pintu rumah terlihat tertutup.
Dari pantauan Tempo pada pukul 12.30 Sabtu, 6 Oktober 2012, tidak ada gerakan apa pun yang terlihat dari luar rumah. Terdapat dua buah mobil berwarna hitam yang terparkir di garasi rumah tingkat dua ini. Di pinggiran garasi mereka, bagian pagarnya terdapat pakaian-pakaian yang sedang dijemur.
Walaupun terlihat sepi, lampu dalam rumah itu terlihat menyala, tanda ada orang di dalam. Sekitar pukul 12.15, seorang pria tambun yang mengaku salah seorang pekerja rumah itu keluar dan mencuci kaki di garasi.
Agus membenarkan para penghuni rumah ada di dalam. Namun, dia mengatakan tidak ada Novel Baswedan di dalam rumah itu. "Enggak ada Pak Novel di sini. Ini rumah adiknnya. Mereka ada di dalam," kata Agus terburu-buru.
Agus mengatakan adik Novel merasa terganggu dengan adanya wartawan yang sudah berjaga di depan rumah itu sejak tadi malam. Memang terdapat sebanyak 10 wartawan yang berada di sekeliling rumah berpagar hitam itu. Para wartawan dari berbagai media pun memantau keadaan rumah.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan rumah Novel pernah didatangi polisi yang diduga berasal dari Detaseman Khusus 88 Antiteror. Mereka diduga pernah menekan dan meneror Novel.
Mabes Polri hendak menangkap seorang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi malam ini. Penyidik bernama Novel Baswedan itu adalah salah seorang penyidik kasus simulator kemudi. Novel juga merupakan penyidik yang memeriksa tersangka kasus simulator pembuatan surat izin mengemudi, Inspektur Jenderal Djoko Susilo kemarin siang.
MITRA TARIGAN