TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayattullah Bachtiar Effendi meminta pemerintah melindungi keamanan pengikut Ahmadiyah, maupun kelompok lain.
"Tidak boleh menyerang orang lain, apalagi merusak tempat peribadatan," kata dia usai diskusi keagamaan bertajuk "Islam Radical and New Caliphate" di Habibi Center, Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (18/3)
Agar masalah tidak berlarut-larut, kata dia, cara dialogis harus secepatnya ditempuh. Sebelum cara itu diambil, dia juga menolak munculnya aturan-aturan baru, misalnya; Undang-undang baru maupun peraturan daerah (perda) baru tentang pelarangan Ahmadiyah. Alasannya, tindakan tersebut terlalu buru-buru.
Ia menggarisbawahi, urusan Ahmadiyah ini tidak usah dipikir serius. Pemerintah lebih baik konsentrasi menjaga keamanan, dan tidak menolerir bentuk kekerasan apapun. Jalan keluarnya hanya satu, yakni dialog, seperti yang ditawarkan pemerintah Pakistan.
Di Pakistan, kata dia, Ahmadiyah diberi ruang untuk berargumen. Hasilnya,"Jamaah Ahmadiyah di sana tidak disebut Islam, tapi hanya Ahmadiyah saja," kata dia.
MUHAMMAD TAUFIK