TEMPO Interaktif, Padang - Sumatera Barat kembali mendapat bantuan tahap 2 untuk rumah korban gempa 30 September tahun lalu sebesar Rp 2 triliun untuk 114 ribu rumah yang rusak berat dan rusak sedang.
Koordinator Pelaksana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Gempa Sumatera Barat Dodi Ruswandi mengatakan saat ini bantuan tahap dua sebesar Rp 2 triliun untuk 114 ribu rumah korban gempa sudah dianggarkan di Komite Perbendaharaan Negara (KPN).
“Terdiri dari Rp 350 milliar untuk 22.138 unit rumah, sedangkan bantuan tahap IIb nilainya Rp1,6 trilliun untuk 100.588 unit rumah dan Rp 50 milliar bantuan nonmasyarakat, seperti fasilitator, konsultan, hingga pelatihan,” kata Dodi Ruswandi.
Ia mengatakan dana tahap II itu tidak lagi disalurkan melalui Pemerintah Sumatera Barat namun disalurkan dari Menteri Keuangan ke KPN dan dari KPN akan ditransfer langsung ke Pokmas.
Sebelumnya dana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi gempa dikucurkan dari pemerintah pusat ke Pemerintah Sumatera Barat sejak Desember 2009 sebesar Rp 313,9 miliar, sebesar Rp 114,5 miliar untuk perumahan.
Namun, pencairan dana pemulihan dini ini dinilai lambat karena prosedurnya masuk dulu ke APBD Sumatera Barat melalui peraturan gubernur. Akhirnya bantuan tahap II akan disalurkan langsung dari Komite Perbendaharaan Negara (KPN) ke rekening Kelompok Masyarakat yang datanya sudah divalidasi.
Dodi Ruswandi mengatakan bantuan tahap 1 sebesar Rp 114 miliar sudah tuntas dibagikan ke masyarakat korban gempa pada April dan awal September lalu untuk membangun 7.636 rumah sebagai pilot project.
Sebesar Rp 15 juta untuk rumah rusak berat dan Rp 10 juta untuk rumah rusak sedang. Bantuan itu baru untuk 4 persen dari total rumah rusak akibat gempa.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan tahun ini pemerintah pusat sudah menganggarkan Rp 2 triliun untuk bantuan perumahan bagi korban gempa di Sumatera Barat, sedangkan tahun 2010 akan ada bantuan Rp 1 triliun untuk perbaikan infrastruktur.
Ia mengatakan Sumatera Barat membutuhkan banyak dana dalam membangkitkan kembali pertumbuhkan ekonomi rakyat yang lebih baik pasca gempa 30 September lalu.
“Dengan dana Rp 2 triliun yang masuk ke Sumatera Barat pada tahun ini diharapkan bisa menggerakkan perekonomian. Kita tidak bisa bergantung pada APBD dan PAD karena kecil,” kata Irwan Prayitno.
FEBRIANTI