TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan warga dan aktivis dari berbagai organisasi masyarakat menggelar aksi di depan pintu gerbang Pendopo Kabupaten Cianjur, Rabu 25 Januari 2023. Tak kunjung diterima Bupati Cianjur, Herman Suherman, warga terdampak bencana gempa itu lantas mendirikan tenda di Alun-alun Cianjur menunggu kedatangan bupati.
Pantauan di lokasi aksi, unjuk rasa digelar sejak siang menjelang lohor hingga sore hari. Para pengunjuk rasa tidak membubarkan diri meski hujan deras mengguyur. Mereka menuntut supaya Bupati Cianjur menemui dan mengabulkan tuntutan mereka.
Baca juga: Cianjur Diguncang 3 Kali Gempa, Warga Kembali ke Tenda Pengungsian
Usai hujan reda, tampak petugas kepolisian membujuk peserta demo agar membubarkan diri. Namun bukannya bubar, mereka malah mendirikan tenda di Alun-alun Cianjur yang lokasinya tepat di sebrang Pendopo Kabupaten Cianjur.
"Tuntutan kami kepada Bupati Cianjur agar transparan dalam mengelola bantuan donasi untuk para korban bencana gempa bumi di Cianjur," ujar Koordinator Aksi, Deni Sunarya, di Cianjur, Rabu 25 Januari 2023.
Deni alias Gawel menegaskan, mereka tidak akan bubar hingga bertemu dengan Bupati Cianjur untuk mempertanyakan dan mempertanggungjawabkan penanggulangan bencana gempa yang dianggap amburadul.
"Kami akan menginap di sini (Alun-alun Cianjur) hingga bupati datang," ujar Deni.
Deni menuntut bupati transparan dalam hal pengelolaan anggaran gempa, mulai dari dana yang bersumber dari anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) dan donasi yang hingga kini tidak jelas.
"Kalau memang tidak jelas, maka hal ini sudah bertentangan dengan kehendak para korban gempa. Itu harus diusut tuntas dan disampaikan kepada publik," ujar dia.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin Terima Keluhan Ada Korban Gempa Cianjur Belum Dapat Bantuan
DEDEN ABDUL AZIZ