TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Wali Amanat atau MWA Universitas Padjadjaran (Unpad) mengatakan hanya tujuh dari14 calon dalam bursa pemilihan Rektor Unpad 2024-2029 yang kemungkinan memenuhi syarat menjadi rektor. “Walau saya punya jagoan kita lihat asesmen agar obyektif,” katanya usai pengumuman bakal calon Rektor Unpad di Bandung, Jumat 3 Mei 2024.
MWA menurut Arry punya 15 orang yang bisa memilih rektor. Pemerintah lewat Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi punya hak suara 35 persen, selebihnya dimiliki anggota lain seperti Gubernur Jawa Barat, unsur Senat Akademik, masyarakat, mahasiswa, tenaga kependidikan.
Di Unpad kata dia, voting atau pemungutan suara menjadi cara terakhir untuk menentukan rektor. “Kita akan mengarahnya ke musyawarah untuk mufakat dalam memilih yang terbaik,” ujarnya.
Arry menyayangkan hanya segelintir bakal calon rektor yang berasal dari luar Unpad. Dia menduga kalangan eksternal Unpad kurang berminat, atau beban kerja rektor tergolong berat. Menurut Ketua MWA Unpad Arief Yahya, calon rektor harus memiliki kualifikasi yang berimbang antara kepemimpinan akademik dan bisnis.
“Rektor Unpad terpilih nanti harus melakukan transformasi digital, akselerasi investasi,” katanya secara daring, Jumat 3 Mei 2024.
Para bakal calon Rektor Unpad 2024-2029 yaitu Guru Besar Fakultas Farmasi Unpad Keri Lestari, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad Diana Sari, Guru Besar Fakultas Kedokteran Unpad Setiawan, Wakil Rektor I Universitas Sebelas April Sumedang Arip Rahman Sudrajat, Ketua Program Studi Magister Manajemen FEB Unpad Asep Mulyana, dan Idris mantan Dekan Fakultas Hukum Unpad periode 2020-2024.
Kemudian Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Arief S. Kartasasmita, Guru Besar Fakultas MIPA Unpad Ace Tatang Hidayat, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad Popy Rufaidah, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unpad Hendarmawan, Guru Besar dan Dekan Fakultas MIPA Unpad Iman Rahayu.
Bakal calon lainnya yaitu Guru Besar dan Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad Yudi Nurul Ihsan, Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unpad Yanyan Mochamad Yani, dan Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unpad Nandang Alamsah Deliarnoor.
Setelah masa penjaringan yang dimulai dari pendaftaran, seleksi administrasi, hingga pengumuman 14 bakal calon, proses pemilihan Rektor Unpad yaitu tahap penyaringan mulai 6 Mei hingga 28 Juni 2024.
Koordinator Bidang Kesekrertariatan dan Hukum Panitia Pelaksana Pemilihan Rektor Unpad 2024-2029 Budi Nurani mengatakan tahap penyaringan Calon Rektor Unpad dimulai dengan pembuatan video profil setiap kandidat berdurasi 2-4 menit. “Video tersebut diunggah ke YouTube,” ujarnya. Penyerahan tautan atau link videonya ke panitia paling lambat 6 Mei 2024.
Selanjutnya, panitia juga akan membuka layanan daring pengaduan dari masyarakat yang disertai saksi serta bukti. Pengaduan yang sudah diverifikasi panitia akan menjadi laporan untuk bahan penilaian pada proses penyaringan. Panitia juga akan melakukan penelusuran rekam jejak 14 bakal calon yang akan melibatkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Badan Intelijen Negara (BIN), serta Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Selanjutnya, mereka akan mengikuti kegiatan penilaian kompetensi manajerial oleh Assesment Center Indonesia Telkom Bandung, pemeriksaan kesehatan oleh tim kesehatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, lalu penilaian kualifikasi profesional oleh anggota Senat Akademik dan Dewan Profesor Unpad saat Rapat Pleno Terbuka pada 13 Juni 2024.
Pada rapat pleno ini, setiap bakal calon rektor diminta memaparkan makalahnya dalam waktu 10 menit dan dilanjutkan dengan tanya jawab selama 15 menit. Agenda terakhir adalah wawancara oleh MWA Unpad pada 20 – 27 Juni 2024 untuk menentukan tiga kandidat calon rektor yang akan diumumkan pada 28 Juni 2024.
Pilihan editor: Universitas Syiah Kuala Sediakan Kuota 35 Persen untuk Jalur Seleksi Mandiri
