TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberi peringatan untuk presiden terpilih Prabowo Subianto agar tak membawa orang toksik masuk pemerintahan. Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.
Ujang tidak mau berspekulasi soal siapa sosok tersebut. “Soal siapa toksik yang dimaksud saya tidak tahu. Tapi kalau kita lihat dari tuduhannya, kemungkinan ada yang dituduh,” kata Ujang melalui pesan suara pada Ahad, 5 Mei 2024.
Ujang berkata bahwa orang toksik versi Luhut bisa jadi adalah orang-orang yang suka mengkritik atau tidak sependapat dengan politikus senior Partai Golkar itu. Namun, Ujang menyatakan dia tidak mengetahui siapa nama atau kelompok yang dimaksud.
Selain itu, kata Ujang, orang toksik versi Luhut juga bisa jadi mengarah kepada tokoh yang tidak mau melanjutkan kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi ke Prabowo. “Lalu bisa jadi menghambat pembangunan. Ya itu versinya Luhut mungkin arahnya ke sana, bisa jadi,” ujar dia.
Meski begitu, Ujang menyampaikan bahwa pernyataan itu bisa juga diartikan secara umum. Orang toksik yang disebut Luhut, kata Ujang, bisa saja menuju kepada partai atau sosok secara general jika mereka dianggap bisa merusak pemerintahan Prabowo-Gibran nantinya.
Ujang menyarankan Luhut untuk mengklarifikasi pernyataannya agar tidak menimbulkan polemik. “Harus ditanyakan kepada Pak Luhut sendiri agar masalah ini clear, agar tidak ada fitnah, agar tidak ada tuduhan kepada siapapun,” ucap dia.
Di sisi lain, Ujang menilai pernyataan Luhut bukanlah bentuk peringatan untuk Prabowo agar tidak melangkahi Presiden Jokowi, yang juga ayah Gibran, dalam menentukan kabinet. “Saya rasa tidak ke sana. Yang jelas Prabowo punya hak prerogatif untuk menentukan kabinet tanpa cawe-cawe dari siapapun,” kata Ujang.
Sebelumnya, Luhut mengungkapkan pesannya kepada Prabowo dalam acara “Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth” di Jakarta, Jumat, 3 Mei 2024. “Untuk presiden terpilih, saya bilang jangan bawa orang toksik ke pemerintahanmu, itu akan sangat merugikan kita,” ujar Luhut.
Pilihan Editor: Kemendikbud Ungkap 3 Masalah di Pendidikan Tinggi