Dia mengatakan, angin kencang yang melanda desanya telah menumbang puluhan pohon, merusak sebuah rumah, merusak tanaman jagung meski tidak dalam jumlah besar dan merobohkan tiang listrik. "Listrik di sini sempat padam dua hari dua malam," ujarnya.
Uniknya, selamatan ini, berbeda dari acara selamatan pada umumnya. Yang diundang hanya tujuh orang, pakai tumpengan, harus ada kembang tujuh rupa dalam gelas, tujuh macam kue dan pisang. "Karena bumi tujuh lapis," tutur Sirat.
Tidak ada bacaan khusus dalam selamatan tersebut. Sirat mengatakan yang dibaca biasanya istigfar atau memohon ampun kepada yang maha kuasa. Ia yakin salah satu penyebab bencana karena begitu banyak dosa manusia. MUSTHOFA BISRI.