Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Edy Rahmayadi Baru Jadi Gubernur Sumut Ditagih Bayar Utang Rp 1,7 Triliun

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Pasangan bakal calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (tengah) berjalan menuju ruangan pemeriksaan kesehatan di RSUD Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Jumat, 30 Agustus 2024. Edy-Hasan melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai syarat maju pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2024. ANTARA/Yudi Manar
Pasangan bakal calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (tengah) berjalan menuju ruangan pemeriksaan kesehatan di RSUD Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Jumat, 30 Agustus 2024. Edy-Hasan melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai syarat maju pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2024. ANTARA/Yudi Manar
Iklan

TEMPO.CO, Medan - Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 2 Edy Rahmayadi mengenang awal dirinya menjabat Gubernur Sumut pada 5 September 2018 lalu. Saat bertemu masyarakat Kota Pinang, Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Edy mengatakan, saat itu ia mendapat tagihan utang dana bagi hasil dari pemerintah pusat sebesar Rp 1,7 triliun yang harus segera dibayar.

Edy langsung mengambil kebijakan membereskan utang pemerintah Sumut itu agar pembangunan di 33 kabupaten dan kota tidak stagnan.

Ternyata, utang yang dimiliki Pemprov Sumut tidak hanya DBH. Ada juga utang ke PT Inalum sekitar Rp 500 miliar. Pembayaran utang itu relatif membuat pihaknya saat itu tak bisa bekerja.

"Kata guru ngaji saya, kalau punya utang, duluankan dibayar. Selama dua tahun, APBD tersedot Rp 2 triliun lebih," kata Edy pada Selasa, 1 Oktober 2024.

Pada 2020, Edy berkisah, saat ingin mulai bekerja membangun Sumut sesuai visi misinya kala itu, tiba-tiba Covid-19 melanda. Saat itu Presiden Joko Widodo meminta semua daerah wajib melakukan refocusing APBD untuk penanganan pandemi.

"Alhamdulillah Sumut peringkat kedua terbaik secara nasional penanganan pandemi. Masih banyak program pembangunan yang belum berjalan karena harus bayar utang, nangani Covid. Inilah kami maju lagi untuk melanjutkan pembangunan yang kita program sebelumnya," kata Edy.

Proyek multi years Rp 2,7 triliun juga berakhir

Setelah tidak lagi menjabat, Edy Rahmayadi menyayangkan proyek jalan dan jembatan sebesar Rp 2,7 triliun ikut berakhir. Padahal proyek multiyears dengan metode rancang bangun itu ditarget bakal mendongkrak perekonomian masyarakat dengan kemudahan mobilitas.

"Harusnya lanjut terus supaya masyarakat merasakan dampaknya, infrastruktur yang lebih bagus untuk masyarakat," ujar dia.

Edy mengatakan, proyek terintegrasi tersebut, hadir seusai pandemi Covid-19 melalui perencanaan dan konsultasi yang panjang sampai disetujui DPRD Sumut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Proyek ini tak berlanjut setelah Edy lengser. Berdasarkan data Dinas PUPR Sumut, proyek tahun jamak dihentikan pada Juni 2024. Progres pembangunan jalan yang terealisasi mencapai 74 persen dari 163 ruas jalan yang diprogramkan.

Edy tak mau menyalahkan siapa-siapa atas penghentian proyek tersebut. Ia menghormati arah kebijakan  pemimpin yang menggantikannya. Namun ia berharap tidak ada unsur politik di balik penghentian proyek tersebut. Ini juga yang mendorong niatnya maju kembali bersama Hasan Basri Sagala di Pilkada Sumut mendatang.

"Kami ingin melanjutkan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Sumut, serta program pembangunan kerakyatan lainnya," kata Edy mengulang. 

Sebelumnya, calon gubernur Sumut Bobby Nasution menyebut, pembangunan infrastruktur di Sumut tidak merata. Padahal, Pemprov Sumut menganggarkan proyek multi years sebesar Rp 2,7 triliun. Dia lalu menceritakan kisah dari mulut ke mulut tentang perbedaan jalan di Sumut dengan provinsi tetangga yaitu Aceh dan Sumatera Barat. 

"Kalau sudah kejedut kepala kita, berarti sudah masuk Sumut. Artinya, jalan di Aceh bagus, jalan di Sumatera Barat juga bagus. Begitu masuk Sumut, benjol kepala kita karena infrastruktur di Sumut, mungkin belum merata," katanya. 

Soal nomor urut, Bobby kembali menyindir dengan mengatakan, nomor dua identik dengan proyek Rp 2,7 triliun yang dijalankan di pemerintahan Edy Rahmayadi.             

"Saya sangat setuju kita dapat nomor urut satu, Pak Surya. Karena kalau nomor dua jadi ingat Rp 2,7 triliun. Pembangunan infrastruktur memang perlu biaya, tapi APBD Sumut cukup untuk memperbaikinya. Kalau bisa selesai proyek itu, mungkin agak enak sikit, tapi kalau tak selesai agak berat  juga jalanan di Sumut," kata Bobby mengulang.

Pilihan Editor: Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi Terus Berbalas Sindiran, Menantu Jokowi: Kepala Daerah Jangan Lempar Tanggung Jawab

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Momen Hasto PDIP Sebut Cagub Sumut Edy Rahmayadi Bukan Pemimpin Karbitan

1 hari lalu

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kedua kiri) saat menghadiri Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) PDIP Sumatera Utara, di Kota Medan, Minggu 6 Oktober 2024. ANTARA/HO-PDI Perjuangan
Momen Hasto PDIP Sebut Cagub Sumut Edy Rahmayadi Bukan Pemimpin Karbitan

Sekjen PDIP meminta kader yang memiliki ikatan dengan Sumut wajib mendukung penuh Edy Rahmayadi-Hasan Basri di Pilkada Sumut 2024.


Anggap Bobby Nasution-Surya Lawan Kuat, PDIP Minta Kader Menangkan Edy Rahmayadi-Hasan Basri

1 hari lalu

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kedua kiri) saat menghadiri Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) PDIP Sumatera Utara, di Kota Medan, Minggu 6 Oktober 2024. ANTARA/HO-PDI Perjuangan
Anggap Bobby Nasution-Surya Lawan Kuat, PDIP Minta Kader Menangkan Edy Rahmayadi-Hasan Basri

Sekjen PDIP meminta kader yang memiliki ikatan dengan Sumut wajib mendukung penuh Edy Rahmayadi-Hasan Basri di pilkada.


Hasto Sindir Bobby Nasution: Kalau Partai yang Membesarkan Saja Ditinggalkan, Apalagi Rakyat Kecil!

1 hari lalu

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto saat menjadi pembicara diskusi Beranda Politik di Komunitas Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur, Kamis, 12 September 2024. Tempo/Eka Yudha Saputra
Hasto Sindir Bobby Nasution: Kalau Partai yang Membesarkan Saja Ditinggalkan, Apalagi Rakyat Kecil!

Hasto menyinggung Bobby Nasution yang disebutnya meninggalkan PDIP.


Jadwal dan Lokasi Kampanye Rapat Umum Pilgub Sumut, Ini Giliran Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi

4 hari lalu

Kolase foto Calon Gubernur Sumut  Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution dalam Pilkada 2024. (Dok.ANTARA)
Jadwal dan Lokasi Kampanye Rapat Umum Pilgub Sumut, Ini Giliran Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi

KPU Sumut berharap Bobby Nasution-Surya dan Edy Rahmayadi-Hasan Basri sudah mengonfirmasi satu hari sebelum kampanye.


KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi APD di Kemenkes, 2 Tersangka Ditahan Hari Ini

5 hari lalu

Mantan Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Budi Sylvana (kanan) memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung KPK, Jakarta, Rabu, 26 Juni 2024. Budi Sylvana diperiksa sebagai tersangka dan belum menjalani penahanan terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19 mencapai Rp3,03 triliun di Kementerian Kesehatan tahun anggaran 2020-2022. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi APD di Kemenkes, 2 Tersangka Ditahan Hari Ini

KPK menahan dua dari tiga tersangka korupsi APD di masa pandemi Covid-19. Audit BPKP menyebut ada kerugian negara sebesar Rp 319 miliar.


ESDM Terbitkan Aturan Terbaru untuk Tarik Investasi Hulu Migas, Ada soal Bagi Hasil?

6 hari lalu

Pekerja melakukan pengecekan pompa angguk yang beroperasi di Lapangan Duri, yang merupakan salah satu lapangan injeksi uap terbesar di dunia di Blok Rokan, Riau, Jumat 19 Agustus 2022. PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang telah setahun mengelola Blok Rokan berhasil mencatatkan tingkat produksi rata-rata sekitar 162 ribu BOPD (barel minyak per hari) bulan berjalan, jauh lebih baik dibandingkan prediksi sebesar 142 ribu BOPD jika tidak melakukan kegiatan masif dan agresif serta lebih tinggi daripada angka produksi saat alih kelola sebesar 158,5 ribu BOPD, dan juga berhasil memperpendek waktu pengeboran hingga produksi awal atau Put On Production (POP) dari 15-22 hari menjadi 15 hari untuk area operasi Sumatra Light Oil (SLO) dan dari 35-40 hari menjadi 15 hari untuk area operasi Heavy Oil (HO). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ESDM Terbitkan Aturan Terbaru untuk Tarik Investasi Hulu Migas, Ada soal Bagi Hasil?

Kementerian ESDM menerbitkan regulasi terbaru terkait kontrak bagi hasil migas untuk meningkatkan daya tarik investasi migas di Indonesia.


Edy vs Bobby Jelang Pilgub Sumut: Poin-poin Pesaingan Sengit Bobby Nasution dengan Edy Rahmayadi

7 hari lalu

Kolase foto Calon Gubernur Sumut  Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution dalam Pilkada 2024. (Dok.ANTARA)
Edy vs Bobby Jelang Pilgub Sumut: Poin-poin Pesaingan Sengit Bobby Nasution dengan Edy Rahmayadi

Gaduh persaingan sengit Bobby Nasution vs Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut dari partai pengusung, sindiran Bobby ihwal jalan Sumut hingga Mulyono


KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Ahmad Taufik dalam Dugaan Korupsi Alat Pelindung Diri Covid-19

8 hari lalu

Juru bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, memberikan keterangan pers, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 24 September 2024. Tessa mengatakan, pada rapim KPK sudah diambil keputusan laporan klarifikasi yang dibuat oleh Kaesang. Namun, saat ini hasilnya belum bisa diumumkan karena masih ada proses administrasi yang harus dilengkapi. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Ahmad Taufik dalam Dugaan Korupsi Alat Pelindung Diri Covid-19

Ahmad Taufik menjadi salah satu tersangka dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri Covid-19 di Kementerian Kesehatan.


Bobby Nasution Vs Edy Rahmayadi Soal Status Jalan, Begini Karakteristik Jalan Nasional, Provinsi, dan Kabupaten

8 hari lalu

Kolase foto Calon Gubernur Sumut  Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution dalam Pilkada 2024. (Dok.ANTARA)
Bobby Nasution Vs Edy Rahmayadi Soal Status Jalan, Begini Karakteristik Jalan Nasional, Provinsi, dan Kabupaten

Bobby Nasution menyindir pernyataan kandidat petahana, Edy Rahmayadi, soal jalan nasional di Sumut yang rusak merupakan tanggung jawab kepala daerah.


Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi Terus Berbalas Sindiran, Menantu Jokowi: Kepala Daerah Jangan Lempar Tanggung Jawab

8 hari lalu

Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan sekaligus menantunya, Bobby Nasution memberikan keterangan saat Car Free Day (CFD) di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu pagi, 12 Februari 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi Terus Berbalas Sindiran, Menantu Jokowi: Kepala Daerah Jangan Lempar Tanggung Jawab

Pilkada Sumut 2024, Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi terus berbalas sindiran. Menantu Jokowi sebut kepala daerah jangan lempar tanggung jawab.