TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera, Nasir Djamil mengatakan pihaknya tidak bisa memastikan apakah PKS akan mendapatkan kursi di kabinet pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Kita tidak tahu apakah dari angka (jumlah kementerian) itu ada untuk PKS atau tidak,” kata Nasir saat ditemui awak media di kawasan Jakarta, pada Kamis, 19 September 2024.
Nasir mengatakan ia tidak bisa memastikan akan bergabung dengan kabinet Prabowo yang diwacanakan untuk membentuk 44 kementerian itu karena pihaknya tidak tergabung ke dalam koalisi yang mendukung Prabowo pada saat pemilihan presiden kemarin. “Dan bagaimana nanti itu kan diserahkan kepada Presiden,” kata Nasir.
Saat ini, PKS masih menunggu tawaran untuk bergabung di kabinet itu.
Nasir tidak menjelaskan apakah PKS telah berkomunikasi dengan Prabowo untuk melobi agar partainya bisa mengisi kursi menteri di kabinetnya. Meski begitu, Nasir mengatakan bahwa komunikasi antara partainya dengan Menteri Pertahanan itu tetap ada dan tidak ada hambatan bagi mereka untuk menjalin komunikasi dengan Prabowo.
“Sebenarnya antara Pak Prabowo dengan PKS itu kan bukan kawan baru. Iya kan?," kata Nasir.
Menyambut pelantikan Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024 mendatang, muncul isu mengenai penyusunan kabinet Menteri Pertahanan itu. Ihwal jumlah menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran, Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menyatakan bahwa jumlahnya belum ditetapkan dan mengisyaratkan bahwa masih dalam pertimbangan.
Kabinet pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto diprediksi akan gemuk seiring dengan bertambahnya jumlah kementerian baru. Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas berbicara perihal pertambahan jumlah menteri di kabinet Prabowo mendatang.
Meski mengaku belum mengetahui jumlah pastinya, namun Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu membenarkan ketika ditanya mengenai isu jumlah menteri menjadi 44 orang. “Penambahan iya. Mungkin sekitar itu (jadi 44 menteri),” kata Zulhas di gedung DPR, Jakarta, Rabu, 11 September 2024, dikutip dari Antara.
Pada pilpres 2024, PKS tak mendukung Prabowo-Gibran yang diusung Koalisi Indonesia Maju atau KIM. Partai itu mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar bersama PKB dan NasDem Namun, pada Pilgub Jakarta, PKS merapat ke KIM yang mengusung Ridwan Kamil-Suswono. Suswono adalah kader PKS.
Pilihan Editor: Bidik Kemenangan di 60 Persen Wilayah Pilkada 2024, PKS Lakukan Ini