TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Ketua Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), Agus Joko Pramono, melakukan tes wawancara untuk menjadi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK). Dia mengaku dihadapkan dengan sejumlah pertanyaan mengenai proyeksi ke depan jika memimpin lembaga antirasuah itu.
"Ya mereka (panitia seleksi) menggali, menggali informasi persoalan yang saya rasa mereka ingin mengetahui pandangan saya ke depan," kata Agus saat ditemui usai wawancara di Gedung 3, Kementerian Sekretariat Negara, Selasa, 17 September 2024.
Wawancara yang dihadapi Agus sebagai Capim KPK, dianggapnya sebagai sebuah hal yang wajar. Sebab, itu sudah termasuk prosedur dalam seleksi.
"(Panitia seleksi ingin) mengetahui pandangan saya ke depan, apa lagi ingin menjadi pimpinan KPK," ujar Agus.
Agus tidak menjelaskan secara gamblang pertanyaan para panitia seleksi saat wawancara. Namun demikian, dia merasa percaya diri dengan hasil jawaban yang telah diberikan.
"(materinya itu) terkait dengan personal, kapasitas personal dan proyeksi ke depan (jika menjadi pimpinan KPK)," ucap Agus, sembari menyebut, "Bismillah saja."
Profil Agus Joko Pramono
Agus Joko Pramono lahir di Palembang, Sumatera Selatan, pada 1 Agustus 1972. Dia menyelesaikan pendidikan Diploma 3 dan 4 di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Dia kemudian mengambil gelar Magister Akuntansi di Universitas Gadjah Mada dan lulus pada 2009.
Pria yang pernah menjadi dosen di almamaternya, STAN, itu kemudian menyabet gelar Doktor dari Universitas Padjajaran pada 2015. Dia kemudian dikukuhkan sebagai Profesor dalam Ilmu Akuntansi sektor Publik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) pada November tahun lalu.
Berhenti sebagai dosen pada 2011, Agus mulai meniti karir di BPK. Dia menjadi Tenaga Ahli Bidang BUMN/BUMD dan Kekayaan Negara yang Dipisahkan pada BPK RI, hingga Agustus 2013. Dia kemudian menjadi Anggota III BPK RI menggantikan Taufiequrahman Ruki yang pensiun.
Pada periode selanjutnya, 2014-2019, Agus terpilih sebagai Anggota II BPK RI. Terakhir, dia menjabat sebagai Wakil Ketua BPK hingga pensiun pada Agustus tahun lalu. Setelah itu, Agus menjabat sebagai Komisaris PT Pertamina Hulu Energi. Dia pun terpilih sebagai Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia periode 2024-2029 pada Maret lalu.
Di luar BPK, Agus aktif dalam berbagai organisasi, termasuk sebagai anggota United Nations Independent Audit Advisory Committee (2020-2022) dan Board Member of Intosai Development Initiative (IDI) Norway (2020-2023). Ia juga merupakan Wakil Ketua Majelis Wali Amanat Institut Pertanian Bogor (2019-2024) dan anggota Dewan Penasihat IAI (2018-2022).
Agus Joko Pramono dianugerahi Bintang Mahaputera Nararya oleh Presiden RI pada Oktober 2014. Selain itu, dia juga pernah menerima penghargaan Distinguished Achievement Award dari organisasi anti fraud terbesar di dunia, Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), pada Juni 2020.
Yohannes Maharso, berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Pansel Tunjuk Eks Ketua Pertama Jadi Penguji di Tes Wawancara Capim dan Dewas KPK