Kedua sosok itu, Seno menuturkan, merupakan ketua umum partai sekaligus negarawan yang menjadi sosok teladan publik. Menurut dia, baik Megawati maupun Prabowo sama-sama memiliki komitmen menjalankan nilai-nilai Pancasila.
"Bu Mega dan Pak Prabowo, saya rasa punya kematangan berpolitik, level kenegarawanan dalam berpolitik yang memandang kompetisi itu sesuatu yang biasa," kata Seno.
Seno juga mengungkapkan bahwa belum ada permintaan dari Prabowo agar Megawati kembali memasak nasi goreng sebagaimana yang terjadi pada pertemuan keduanya pada 2019.
"Terkait dengan permintaan khusus, saya rasa tidak ada permintaan khusus memasak nasi goreng, tapi kita melihat bahwa nanti pasti akan pertemuannya terjadi dengan baik," kata dia.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengatakan agenda pertemuan antara Prabowo-Megawati bakal terlaksana.
"Ya, akan (ada pertemuan). Insyaallah," kata Puan di Gedung DPR, Selasa, 10 September 2024.
Namun, putri Megawati tersebut tak menyebutkan rinci kapan waktu dua tokoh tersebut akan terlaksana. Ia menyebut, pertemuan akan dilakukan jika sudah pada waktunya.
"Akan ada pertemuan, Insyaallah iya. Silaturahmi kan penting," ujar Puan.
Puan juga tak berkenan menjelaskan agenda rinci dari pertemuan antara Prabowo-Megawati nantinya. Ia mengatakan, pertemuan hanya sebatas silaturahmi.
"Bahwa akan ada pembicaraan ke situ (agenda politik) kita tunggu saja. Tetapi, pada intinya sekadar silaturahmi," kata Puan.
Andi Adam Faturahman ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Pengamat Sebut Pertemuan Prabowo-Megawati Belum Tentu Jadi Sinyal PDIP Gabung Pemerintah