INFO NASIONAL - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin kembali menorehkan prestasi di kancah nasional. Pada acara 'Malam Apresiasi Tokoh Indonesia 2024' yang diselenggarakan Tempo Media Group, Bupati yang akrab disapa Mas Ipin meraih penghargaan bergengsi dalam kategori Pelestarian Lingkungan dan Mitigasi Bencana.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan atas upaya dan komitmen Mas Ipin dalam menjaga kelestarian lingkungan di Kabupaten Trenggalek serta langkah-langkah proaktif dalam mitigasi bencana. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh CEO Tempo Digital, Meiky Sofyansyah, pada Selasa malam, 10 September 2024, di Hotel Borobudur, Jakarta.
Mas Ipin pun mengungkapkan pandangannya terkait permasalahan lingkungan di Trenggalek. Menurut dia, selama ini Trenggalek sering diberitakan dengan bencana, sehingga ada urgensi untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
"Di sisi lain, perekonomian Trenggalek didorong oleh kekayaan alamnya. Sektor terbesar kami adalah pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan, dan perkebunan. Jika alamnya rusak, masyarakat tidak akan mendapatkan berkah ekonomi," ujarnya.
Mas Ipin menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara kelestarian lingkungan dan ekonomi masyarakat. Hilirisasi produk UMKM hingga pariwisata semuanya tergantung pada keadaan alam.
"Karena itu, kelestarian lingkungan adalah prioritas utama, terutama di era ekonomi baru di mana perdagangan karbon menjadi tren global. Kami sudah mempersiapkan BUMD untuk mengukur emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kemampuan penyerapan karbon," kata Mas Ipin.
Mas Ipin merinci program prioritas terkait lingkungan yang tengah dijalankan. Pihaknya sedang meningkatkan kesadaran masyarakat melalui program Adipura Desa dan Adipura RT. Ini adalah caranya menginsentif masyarakat, dengan mengembangkan transfer fiskal berbasis ekologi.
"Desa-desa Proklim (Program Kampung Iklim) di Trenggalek semakin banyak, dan inovasi pengolahan sampah di tingkat lokal terus berkembang. Bahkan sampah digunakan untuk membayar pajak PBB, sampah untuk literasi dan akhirnya banyak inovasi," kata dia.
Selain itu, dari sisi teknologi lingkungan, Trenggalek sedang mempersiapkan RDF (Refuse-derived Fuel) untuk pengolahan sampah. "Kami juga menyiapkan mobility hub untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan menggalakkan penggunaan transportasi umum dan sepeda, mengingat Trenggalek adalah kota tidak terlalu besar yang mudah diakses," ujar Mas Ipin. (*)