Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anies Baswedan Kembali Dekat dengan PDIP, Bukan Hal Baru

image-gnews
Calon Presiden Joko Widodo (kanan) berdiskusi dengan Juru Bicara kampanye Anies Baswedan (kiri) saat menaiki Bajaj di depan Kantor KPU, Jakarta (1/6). Usai dapatkan nomor urut Capres Cawapres, Jokowi menuju tempat berkumpul pendukungnya. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Calon Presiden Joko Widodo (kanan) berdiskusi dengan Juru Bicara kampanye Anies Baswedan (kiri) saat menaiki Bajaj di depan Kantor KPU, Jakarta (1/6). Usai dapatkan nomor urut Capres Cawapres, Jokowi menuju tempat berkumpul pendukungnya. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-XXII/2024, yang menghilangkan ambang batas 25 persen suara sah untuk pengusungan calon gubernur, peluang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk mengusung calon baru menjadi terbuka lebar. Ketua Bidang Luar Negeri DPP PDIP, Ahmad Basarah segera menghubungi Anies Baswedan untuk membahas kemungkinan tersebut. Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal PDIP, mengonfirmasi pertemuan tersebut, yang berlangsung di Jakarta Selatan pada 22 Agustus 2024.

“Keduanya membicarakan pilkada Jakarta,” kata Hasto, menambahkan bahwa pertemuan ini menandai langkah awal PDIP dalam mencari calon gubernur yang sesuai.

Dalam pertemuan itu, Basarah dan Anies membahas strategi mendekatkan basis pemilih Anies dengan PDIP, mengingat adanya perbedaan ideologi antara pendukung Anies dan PDIP. Anies, mantan Gubernur Jakarta, dikenal memiliki pendukung dari kalangan Islam, sedangkan PDIP berhaluan nasionalis.

Untuk menjembatani perbedaan ini, Basarah meminta Anies untuk mulai berbicara tentang nilai-nilai ideologi Sukarno, yang merupakan ayah dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Hasto menekankan bahwa komitmen terhadap ideologi dan platform partai akan menjadi kunci dalam keputusan PDIP untuk mengusung Anies sebagai calon gubernur Jakarta.

Meski Anies dan PDIP pernah berseberangan karena politik, kedua pihak tercatat pernah bahu membahu satu sama lain. Anies dan PDIP pernah bersatu saat mendukung Jokowi. Anies yang kini dipertimbangkan oleh PDIP jadi calon gubernur Jakarta ternyata pernah menjadi pendukung setia Joko Widodo. Ia pernah berperan sebagai juru bicara tim kampanye Jokowi-Jusuf Kalla pada 2014, Anies memainkan peran penting dalam mendukung pasangan tersebut.

Resmi Menjadi Jubir Tim Kampanye Jokowi

Pada 2014, Anies Baswedan secara resmi diangkat menjadi juru bicara tim kampanye pasangan calon presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Sebagai rektor Universitas Paramadina saat itu, Anies memutuskan untuk bergabung dengan tim Jokowi-JK setelah mendapatkan tawaran langsung dari pasangan tersebut.

Dalam pernyataannya di Hotel Le Meridien Jakarta pada 24 Mei 2014, Anies mengungkapkan bahwa dirinya tertarik dengan pendekatan baru yang ditawarkan oleh Jokowi-JK dalam pemerintahan. "Kita tak ingin pendekatan lama dipakai memimpin negeri," ujarnya, menegaskan keyakinannya terhadap inovasi yang dibawa Jokowi.

Anies berpendapat bahwa pemimpin yang telah lama mengelola negeri tidak seharusnya diberikan kesempatan lima tahun lagi, mengingat kebutuhan untuk terobosan baru.

Dukung Kampanye Positif Jokowi

Selama masa kampanye, Anies Baswedan juga menghadapi tantangan besar dari berbagai serangan kampanye hitam yang ditujukan kepada Jokowi dan Jusuf Kalla. Dalam diskusi yang sama di Hotel Le Meridien Jakarta, Anies menyatakan bahwa tim kampanye mereka memilih untuk tidak membalas serangan negatif tersebut.

Anies menilai bahwa masyarakat Indonesia sudah cukup cerdas dalam menilai antara fakta dan fitnah, dan mereka harus diberi contoh kampanye yang santun. Ia juga mengkritik pihak-pihak yang mengandalkan kampanye hitam karena dianggap tidak memiliki kualitas dan integritas.

Anies menegaskan, "Biar yang hitam tetap hitam. Yang melakukan kampanye hitam, ya, berarti kualitas kampanyenya hitam."

Akan Selalu Dampingi Jokowi

Anies Baswedan juga menegaskan komitmennya untuk tetap mendampingi Joko Widodo selama masa kampanye. Pada 27 Juli 2014, Anies membantah spekulasi yang menyebutkan bahwa ia akan mundur dari tim Jokowi-JK.

"Tim kampanye nasional sampai saat ini masih bekerja sehingga saya masih juga dengan Jokowi," ujarnya. Ia menjelaskan bahwa meskipun dirinya akan kembali ke kampus setelah tim kampanye selesai, ia tidak akan meninggalkan Jokowi.

Anies menyatakan ketidakpastian mengenai waktu pembubaran tim kampanye, apakah sebelum atau sesudah pelantikan Jokowi-JK, namun menegaskan bahwa ia tetap terikat dengan tanggung jawabnya sebagai anggota tim kampanye.

Keputusan Anies Baswedan untuk bergabung dengan tim kampanye Jokowi-JK menunjukkan perannya yang signifikan dalam upaya memenangkan pemilihan presiden 2014. Dengan pendekatan yang inovatif dan sikap yang tegas, Anies berkontribusi besar dalam membentuk citra dan strategi kampanye tim Jokowi-JK pada saat itu.

PUTRI SAFIRA PITALOKA | STEFANUS TEGUH EDI PRAMONO | JULI HANTORO | RINI KUSTIANI | EFRI NP RITONGA

Pilihan Editor: Dasco Sebut KIM Plus Siap Melawan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

PDIP soal Pertemuan Megawati-Prabowo Belum Dijadwalkan: Menunggu Beliau Pulang dari Rusia dan Uzbekistan

11 menit lalu

Ketua Umum Ganjarian Mohamad Guntur Romli saat deklarasi Ganjarian Spartan Ganjar Pranowo di Jakarta, Rabu, 18 Januari 2023. Mereka menilai Ganjar sebagai sosok penerus Presiden Joko Widodo alias Jokowi. TEMPO/Subekti.
PDIP soal Pertemuan Megawati-Prabowo Belum Dijadwalkan: Menunggu Beliau Pulang dari Rusia dan Uzbekistan

Megawati dan Prabowo berencana akan melakukan pertemuan, tetapi hingga kini belum ada jadwalnya. Mengapa?


Bahlil Sebut Jokowi Belum Pernah Sampaikan Ingin Masuk Partai Golkar

3 jam lalu

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, saat bersilaturahmi dengan calon anggota DPR terpilih dari Golkar periode 2024-2029 di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat, 20 September 2024. Tempo/Annisa Febiola
Bahlil Sebut Jokowi Belum Pernah Sampaikan Ingin Masuk Partai Golkar

Bahlil Lahadalia mengaku hingga saat ini pihaknya belum menerima permintaan dari Presiden Jokowi untuk masuk Golkar


Susi Kecewa Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut dan Agroforestri Salak di Bali Jadi Warisan Dunia di Top 3 Tekno

3 jam lalu

Ilustrasi pasir laut. Shutterstock
Susi Kecewa Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut dan Agroforestri Salak di Bali Jadi Warisan Dunia di Top 3 Tekno

Topik tentang Susi Pudjiastuti kecewa atas kebijakan Presiden Jokowi membuka kembali keran ekspor pasir laut menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


Komparasi Gaya SBY dan Jokowi Mengulas Film Ramai Disorot Netizen

4 jam lalu

Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono di Ruang Garuda, Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 10 Oktober 2019. Pertemuan dilakukan di tengah isu Demokrat menyatakan siap mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Meskipun, PDIP telah mengutarakan sinyal penolakan ada parpol di luar koalisi Jokowi-Ma'ruf yang gabung usai Pilpres 2019. TEMPO/Subekti.
Komparasi Gaya SBY dan Jokowi Mengulas Film Ramai Disorot Netizen

Perbandingan gaya ulasan Jokowi dan SBY usai menonton film mengundang sorotan netizen.


Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo Segmen Kartasura-Klaten Dibuka Gratis Malam ini

14 jam lalu

Gerbang Tol Banyudono. Foto: Jasamarga
Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo Segmen Kartasura-Klaten Dibuka Gratis Malam ini

PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) mulai mengoperasikan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo Segmen Kartasura-Klaten. Dibuka gratis malam ini.


Film Sang Pengadil Ungkap Carut Marut Dunia Peradilan, Berikut Sinopsis dan Profil Pemerannya

15 jam lalu

Poster film Sang Pengadil. Facebook
Film Sang Pengadil Ungkap Carut Marut Dunia Peradilan, Berikut Sinopsis dan Profil Pemerannya

Film Sang Pengadil akan rilis Oktober mendatang, menyorot dunia peradilan hukum di Indonesia. Arifin Putra dan Prisia Nasution pemerannya.


Kaesang Nebeng Jet Pribadi, Hasan Nasbi Singgung Megawati dan Mahfud MD Soal Penggunaan Private Jet

15 jam lalu

Pendiri Cyrus Network Hasan Nasbi saat dilantik menjadi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin 19 Agustus 2024. TEMPO/Subekti.
Kaesang Nebeng Jet Pribadi, Hasan Nasbi Singgung Megawati dan Mahfud MD Soal Penggunaan Private Jet

Kepala Badan Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi turut soroti dugaan gratifikasi dari Kaesang sambil menyinggung Megawati dan Mahfud Md. Kenapa?


Kata Bamsoet soal Peluang PDIP Merapat ke Prabowo: Kalau Saya Setuju

16 jam lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo usai meninjau persiapan pelaksanaan Sidang Tahunan MPR di Gedung Nusantara Kompleks Gedung DPR/MPR/DPD Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2024. Dok. MPR
Kata Bamsoet soal Peluang PDIP Merapat ke Prabowo: Kalau Saya Setuju

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, setuju bila PDIP bergabung ke dalam pemerintahan Prabowo.


Jokowi Bilang Sedimen Beda dari Pasir Laut, Susi Sebut Sedimen Apapun Sangat Penting

17 jam lalu

Ilustrasi pasir laut. Shutterstock
Jokowi Bilang Sedimen Beda dari Pasir Laut, Susi Sebut Sedimen Apapun Sangat Penting

Berikut ini dua ekspresi mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di medsos atas kebijakan Jokowi buka keran ekspor pasir laut.


Pramono Anung Belum Bertemu Jokowi Usai Mundur sebagai Menteri Sekretaris Kabinet

18 jam lalu

Eks Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan pidato perpisahan kepada jajaran pegawai Sekretariat Kabinet di Jakarta, Jumat, 20 September 2024. Pramono Anung telah resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekretaris Kabinet karena mencalonkan diri sebagai bakal calon Gubernur Jakarta bersama Rano Karno. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Pramono Anung Belum Bertemu Jokowi Usai Mundur sebagai Menteri Sekretaris Kabinet

Pramono Anung menyakini selama dirinya menjabat sebagai Sekretaris Kabinet dua periode di era Jokowi, tidak ada kesalahan yang diperbuatnya.